(judulnya kayak karangan anak Esde gak sih? *plakkk*)
Alkisah, pada suatu akhir pekan sekelompok wartawan labil hendak melepas rasa jenuh dan menghilangkan stress mereka selama ini. Setelah berunding berhari-hari, akhirnya terpilihlah Taman Safari sebagai lokasi tamasya mereka.
Terdiri dari Anton & Dwika (yang keduanya masih diragukan status prianya) , Uci & Ocha (Saingan Upin & Ipin se velbak), Evana, Febro, dan saya sendiri yang merasa paling manis diantara mereka *dilempar balokk!*
Alkisah, pada suatu akhir pekan sekelompok wartawan labil hendak melepas rasa jenuh dan menghilangkan stress mereka selama ini. Setelah berunding berhari-hari, akhirnya terpilihlah Taman Safari sebagai lokasi tamasya mereka.
Terdiri dari Anton & Dwika (yang keduanya masih diragukan status prianya) , Uci & Ocha (Saingan Upin & Ipin se velbak), Evana, Febro, dan saya sendiri yang merasa paling manis diantara mereka *dilempar balokk!*
gerombolan calon kuli tinta mau bersiap tamasya..yihaa! |
Jadilah kami berangkat ke Taman Safari, Naik Avanza punya Dwika, Anton duduk di muka. Ku duduk samping evana yang tak henti mengunyah, mengendarai mobil mewah supaya murah ongkosnya.. haii.. tuk tik tak tik tuk *halahh*. Sepanjang perjalanan, kelompok wartawan labil itu tak henti-hentinya tertawa dan berghibah, soal kerjaan terutama.
Memasuki Cisarua, kami melihat penjual wortel menjajakan dagangannya, yaitu wortel *ya iyalahhh masa penjual wortel nyewain Villa!!* di sepanjang jalan masuk Taman Safari. Kami, yang gajinya tak seberapa ini, pun tak mampu membeli wortel-wortel itu. Namun, kawan kami Anton yang datang jauh dari Padang dan selama ini berada di dunia perbintangan, serta baru pertama kali menginjak Taman Safari, ternyata memiliki rasa gembira yang tak terkira. Dengan semangat, Anton melambai dan mengucap "Haiii, dadahhhh," pada para pedagang wortel itu. Ya Tuhan, dia mengira para pedagang itu menyambutnya ternyata!! *pliss dehh*
Tibalah saat kami harus membayar tiket, ternyata harganya mahal juga, 75 rebu rupiah!Padahal, sebelumnya Anton bilang tiketnya cuma 30 rebu rupiah saja *gampar Anton! lempar ke kandang gorilaa!!!*, yah salah kami juga sih percaya sama dia yang baru pertama kali ke Taman Safari ini.
anton, yang girang setengah mati pertama kali ke Taman Safari |
Dengan posisi 2, 3, 2 di dalam mobil. Saya duduk di jok paling belakang bersama Evana, di tengah ada si kembar tapi tak mirip, Ocha dan Uci + Febro, di depan tentu saja Dwika sang supir dan mpunya mobil, bersama Anton yang tidak diketahui gunanya dia duduk di depan *Mao Eksis doang dan gak mao sempit tuhh*.
Onta, hewan pertama yang kita liat. Tapi kok dijaga sama Wan Abud ya? hehey |