Senin, 30 Desember 2013
Frozen, Animasi yang Menghangatkan Hati
Kamis, 26 Desember 2013
Review : Hakata Ikkousha Japanese Ramen Senayan City
Selasa, 24 Desember 2013
Review : Indomie Taste of Asia, Mewah di Bungkus, Biasa di Rasa
Minggu, 15 Desember 2013
Melawan Jerawat di 2013
Kamis, 12 Desember 2013
Ketika "The Heirs" Berakhir
I CAN'T BELIEVE ITS ENDED!!!! |
1. Termangu menatap layar laptop, tidak percaya setelah tiga bulan lebih bersama harus berakhir di sini.
2. Masih termangu menatap layar laptop
3. Berimajinasi ada episode selanjutnya atau mencari harapan akan ada spoiler episode berikutnya. Hasilnya nihil.
4. Tetap istiqomah menatap layar laptop, dan memutar ulang satu atau dua episode terakhir.
5. Setelah habis, masih menatap layar laptop dan tidak percaya akan akhir yang begitu saja.
6. Tidak beranjak dari depan laptop, sekarang mulai gila nonton ulang dengan menonton dari episode pertama. Beberapa bagian dicepetin, fokus pada adegan yang bikin senyum-senyum dan terharu ajah.
7. Ketiduran di depan laptop
8. Bangun tidur dan masih gak percaya The Heirs udah habis.
9. Kerja seadanya, bayangin Kim Tan dan Young Do semaunya.
10. Mulai download sontrek dan MV-MV the heirs yang enak-enak buat dilihat berulang-ulang.
11. Ngobroling episode terakhir The Heirs sama penggemar laennya
12. Sampe rumah, buka laptop lagi dan nonton ulang lagi The Heirs
13. Browsing ke forum-forum, kali-kali bakal ada sekuel atau apaan gitu. Tapi hasilnya nihil.
14. Melampiaskan ketidakpuasan akhir cerita drama dengan membaca Fan Fiction terkait tokoh-tokoh tertentu. Kalau gak ada,bikin fan fiction sendiri. Kalo gak ada juga, minimal cerita ke temen ending versi yang kita mau.
15. Masih gak percaya udah ga bisa lihat Kim Tan dan Young Do lagi.
16. Rabu dan Kamis malam mendatang gak tahu mesti ngapain dan apa yang ditunggu.
17. Begitu terus, sampe ada drama baru yang bikin gila.
---------------------> dua bulan kemudian
18. Udah lupa sama Kim Tan CS, udah tergila-gila ama tokoh drama baru.
Goodbye kiss for us T.T |
Sekian.
Bonus dikit, plesetan adegan The Heirs
pic cr to : dramatroll tumblr |
Rabu, 11 Desember 2013
DIY : Korean Idol 3D Frame With Mason Jar
Senin, 04 November 2013
Efek Nonton Drama "The Heirs"
Dari Kiri Ke Kanan Semua Ciptaan Tuhan Yang Mana Yang Kamu Dustakan???! |
Saking bertabur bintangnya itu drama silauuu banget, saban kali ditonton bikin jantung berdegup bak bedug yang bertabuh di malam takbiran. Bikin bibir sariawan akibat gigi yang gak tahan akan setiap kejutan.
Gimana enggak, pemain cowoknya tampan-tampan, pemain ceweknya yahh ga beda jauh lah sama para pembaca blog ini *menjilat readers*.
Tapi emang salah umur segini masih nonton drama korea, sebab efeknya itu SUBHANALLOH banget!!! Baru kemaren kayanya gak bisa Move On dari So Ji Sub di Master's Sun dan berjanji setia untuk jadi pemujanya...eh begitu dijejelin Lee Min Ho yang iteman dikit di The Heirs langsung abai sama sumpah sendiri *penggemar labil*.
Ini drama, sampe gue nulis di blog ini, baru berjalan sampe episode 8..tapi efeknya ngayalnya udah luar biasa. Berikut kira-kira dampak semi permanen yang mulai berasa ke diri gue.
- Berkhayal seandainya gue punya kakak yang tinggal di luar negeri dan bengal, jadi bisa gue samperin tuh si empok terus pake nyasar-nyasar biar ketemu jutawan muda kaya, tampan, dan dermawan
--> Kenyataan : gue anak paling tua dan paling bengal, belom ada duit buat tinggal di luar negeri. Boro keluar negeri, keluar kota aje masih ngutang
- Kalo jalan-jalan ke luar negeri pengen ngilangin paspor, siapa tahu ketemu cowok baek hati yang mao kasih tumpangan rumah terus berujung naksir
-- > Kenyataan : Boro-boro ilang, ada juga tuh paspor hanyut pas banjir kemaren. Sukur-sukur numpang di rumah cowok ganteng, ini mah molor di pos pengungsian.
- Pengen manjangin rambut biar ada cowok yang iseng elus-elus pala dan lepas kunciran dengan kasih sayang *hueekk*
--> Kenyataan : Boro dielus sayang, yang ada ini pala dikeplak mulu sama kameraman tipi yang bringas-bringas saban doorstop orang buat wawancara
- Pengen jadi murid sekolah transferan yang penuh orang kaya terus jadi rebutan
-- > Kenyataan : LULUS SEKOLAH AJE UDAH ALHAMDULILLAH LOE, UNTUNG GURU-GURU LOE PADA SABAR NGADEPIN LOE *kata emak gue*
- Pengen punya seragam imut biar bisa jalan centil di sekolahan
--> Kenyataan : LOE GAK INGET ITU ROK SEKOLAH DULU SETIAP MINGGU MESTI DIKASIH KE TUKANG JAITAN GARA-GARA SOBEK MELULU ?? JALAN DULU YANG BENER, JANGAN CENTIL-CENTIL *kata emak gue lagi yang sempet mempertanyakan gender anaknya di masa-masa pubertas dulu T.T*
- Pengen kalo lagi jalan gelap-gelapan, tiba-tiba ada cowok baek hati yang nyalahin lampu taman biar bulan di langit malu karena kalah bercahaya dibanding wajah gue yang berbinar bahagia
-- > Kenyataan : Mbok ya masuk akal sedikit, udah tahu bahan bakar lagi mahal ya penghematan listrik lah. Apalagi TDL lagi naik taon ini. Mahal itu nanti *kata temen-temen di pressroom kementerian energi*
- Pengen punya ibu yang kerja di rumah majikan kaya beranak tampan biar bisa goda tuan mudanya dan sekolah bareng
--> Kenyataan : ANAK DURHAKA LOE!!!! MASA EMAK LOE UDAH KECE BEGINI DISURUH JADI PEMBOKAT DI RUMAH ORANG, GUE MASUKIN PERUT LAGI LOE!!! *jerit emak gue sambil banting tabung elpiji*
Kawan, drama memang tidak seindah kenyataan. Sekian.
Jumat, 11 Oktober 2013
It Started With A Poem
Indeed, that was a classic sentence. We, or Me, especially, already read and listened about that words too often. I know the meaning of its, but never thought too much about its. At least not until i realized , by having those special experiences by my self, that there is something could really happened for a reason. And i used to call it as destiny.
Destiny..sometimes bring me to some places to meet some peoples. These people, as time goes by, will become someone special in my life. Maybe they will become my bestfriend, my
nonblood family, or husband *wish i'm gonna meet the last one as soon as possible*
Well, mostly they will become my bestfriends. For an example, i believe that i was destined to work at my recent office , except to have so many knowledges and experiences about life, is to meet someone who someday becomes my craziest 'padang' bestfriend ever, Sutci , who recently popular with her dangdut's name : UCI TSUNAMI
I never choosed her as one of my bestfriends, but the times did. We experienced almost everything that we need to in our girlfriend relationship for almost three years *geez , feels like harrem story LOL*. Until one
Me : I don't know Ci, seems like i was destined to work here. I, even, have known GM sinced i was in junior high school. I read his poems, learned about it and joined a poem reading competition. Hahaha
Uci : Really ? What competition ?
Me : Poem reading competition which was held by Gramedia, few years ago. I still remember the book and the tittle of the poem which was created by GM. The tittle was ...
Uci : Puisi buat Yap Thiem Hien
Me : Yeahhh, how did you know that ?
Uci : Because i also joined that competition! LOL
Me : LOL!! Really ? But aren't you in Depok at that time ?
Uci : No, i was a junior high school's student at East Jakarta. So i can joined that competition, it was held in gramedia matraman. Wasn't it ?
Me : Yes it was, do you still remember the poem?
Uci : Of course!!
Uci & Me : KYAI BISRI, DIMANAKAH KAU KYAIIIIII ????
Me : LOL, Silly wasn't it ? Did you win the prize ?
Uci : Not as a big three, but i was about in the big 5 winner
Me : Really ? How could this happened, me too Uci!! I was in the big 5 winner. So, we can say that, few years ago we already standing side by side on a big stage, but we didn't know each other...or didn't care actually.
Uci : Yes we were, and now for almost 12 years later...we are standing together..side by side and laughing to our first coincident meeting. LOL, it just like a Korean Drama!!
Me : Damn, i started to curious that competition was a curse to both of us. Because we trapped in this situation and work at the same office where you know that the poem's owner also worked in here. LOL
Uci : BISA JADIII! LOL
Yup, my first meeting with Uci was'nt three years ago as i thought before. But more than that, so it doesn't surprised (me) anymore if we have some chemistry and feel so connected to each other. Because God, already gave us a sign about our future (or recent condition) sinced 12 years ago to both of us. Funny, isn't it ? How destiny works in to your life, you could never predicted that, it just happened and it was planned perfectly maybe while you are sleeping in your mommy's womb.
Lets play our imagination a little bit far, if i have met one of my bestfriends since 12 years ago but i never realized it until few months ago. It is also possible that i have met my soulmate or my half , few years, months, hours, or maybe minutes ago.... But i just didn't realize it. Not yet. Not this time.
Xoxo
Jumat, 20 September 2013
Endometriosis.. Apaan Tuh ?
Banyak yang ngikutin saran ini, dan beberapa ada yang jawab ternyata gak ada kista. Alhamdulillah... Tapi gejalanya masih terasa sampai sekarang, mulai siklus gak teratur, nyeri sebelum-saat-dan sesudah haid yang luar biasa, dan tidak normalnya darah yang keluar saat periode haid berlangsung.
Jujur saya sendiri bingung jawabnya, karena ilmunya belom sampe. Nah, beberapa waktu lalu saya ikut seminar soal endometriosis yang bisa dibilang semacam penyakit cikal bakal kista.
Apaan sih endometriosis itu ? ya itu tadi, semacam cikal bakal kista.
Kenapa bisa ada endometriosis ?
Menurut Dr. Andon Hestiantoro SPOG, salah satu pembicara di seminar, penyakit ini sendiri terjadi akibat darah haid yang membalik dan masuk ke dalam rongga perut dan menempel. Penyakit ini bisa dipastikan dialami oleh 90 persen wanita yang masih dalam usia produktif alias masih menstruasi gitu.
Nah, darah haid yang membalik itu, dengan kekebalan tubuh yang cukup harusnya bisa dapat dibersihkan."Tapi adakalanya kekebalan sistem tubuh tidak bekerja baik, sehingga menyebabkan timbulnya endometriosis," kata dia.
Biar lebih jelas lagi, coba ketik endrometriosis di google lalu klik image/gambar...pasti entar paham maksud si dokter. Sebab itu bener-bener persis kayak darah haid kita yang biasanya ada di pembalut..cuman ini nempel ke mana-mana di organ tubuh.
Kata Dr Andon, memang susah mendeteksi penyakit ini. Kalaupun di USG gak bakal kelihatan. Penyakit ini juga ajaib, ada yang endometriosisnya seiprit atau cuman semacam susukan tapi sakitnya bisa sampai berguling-guling. Sementara ada yang bercak endometriosisnya udah kemana-mana, tapi masih cengar-cengir aje.
Para perempuan, juga sering kebingungan gara-gara penyakit ini. Sebab, begitu di cek ke dokter ternyata jawabannya gak ada apa-apa atau kadang malah dijawab ,"Ah ini gak apa-apa. Nanti kalau sudah nikah juga hilang sakitnya." Eng...Ing..Enggg.....
Kalo udah sakit tapi ga ketahuan apa sebabnya dan malah disuruh kawin, waspada!! Jangan-jangan dokternya aja yang ngelaba tuh!! hehee bukan deng, maksud sayah waspada karena bisa aja itu gejala endometriosis.
Lah kalau di USG aja gak ketahuan,gimana dong cara mastiinnya ?
Kita bisa ngecek apakah ada endo dalam tubuh kita dengan tes uji darah CA 125 , disitu nanti ketahuan apakah ada endometriosis di tubuh kita atau enggak.
Atau kalau berobat ke dokter spesialis, bisa minta resep obat yang mengandung dienogest. Nah gimana pemakaiannya bisa ditanya ke dokter terkait, saya lihat sekilas itu kaya pil KB yang minumnya harus rutin. Biasanya sih terapi dengan dienogest ini efektif untuk hilangkan nyeri sekaligus mengurangi lesi-lesi si endometriosis tadi. Terapinya sendiri bisa berbulan-bulan loh.
Senin, 26 Agustus 2013
Resepsi
"Aduh, Maaf ya mbak. Saya capek banget tadi abis antri salaman sampe satu setengah jam," kata Dimas Beck si artis itu. Saya mah cuma senyum-senyum aja nanggepinnya, biar kata dalam hati ngegerutu.
Gak lama, saya dan Mb Sari keluar dari ballroom hotel megah itu. Di depan, si penjaga suvenir juga mengeluh. Riasan tebal yang mestinya membantu menonjolkan kecantikan wajah, luntur oleh rasa lelah dan kantuk yang mulai menggelayut.
"Aduh, capek gue. Tamunya ga habis-habis," begitu kalimat yang saya dengar dari bibir tipisnya yang berbalut gincu merah.
Bukan cuma dia yang capek, sayah yang pake heels 7 cm demi eksistensi di kondangan salah satu wakil presiden negeri kita ini juga capek. Berdiri hampir dua jam, menumpukan beban seberat 60 kilogram pada sepasang tumit yang beberapa ons jelas bukan perkara ringan.
Sebelumnya, saya juga kondangan dengan selop yang ber-heels setinggi 5 cm dan berdiri selama 1,5 jam nonstop. Bagian tubuh atas bercanda, tertawa dan sebagainya. Bagian tubuh bawah terus bekerja menahan beban.
Ya habis gimana lagi, dari resepsi warga biasa sampe pejabat emang jarang di sediain bangku kan. Demi mengundang 1000 orang masuk dalam gedung, kursinya cukup 50 aja. Kursi hanya untuk lansia dan wanita hamil kayak di kereta commuter. Tren resepsi disini memang begitu.
Pulang kondangan, saya ngobrol lagi dengan salah satu kawan yang dalam beberapa bulan ke depan bakal menggelar resepsi pernikahannya juga. Di taksi, sambil pijet-pijet kaki, saya dengar ceritanya tentang persiapan resepsi selama setahun belakangan. Wow! Lalu mulai masuk ke sesi keluhan, dimana ini bukan pertama kalinya saya dengar dari orang yang mau nikah. Rata-rata, soal resepsi ini selalu bikin pusing si calon mempelai. Bisa berbulan-bulan, bisa juga hitungan tahun.
Kadang mereka bilang, capeknya urusin itu akan terbayar di Hari H. Oh, oke!
Tapi saya itu orang yang simple minded. Orang yang berpikir kalo pernikahan itu seharusnya sesuatu yang bikin bahagia, dimana prosesnya itu juga harus bikin kita bikin bahagia, bukan bikin pusing. Pun merayakannya adalah dengan mereka yang selama ini keberadaannya membuat kita bahagia, lah ngapain juga kan ngundang orang yang hobi ngomongin kita di belakang. PR banget deh.
Sejauh ini resepsi yang konsepnya saya suka dan pernah hadiri adalah pernikahan antara Mas Dwi dan Mbak Fin di sebuah kafe di kemang. Simple, berkesan dan tidak ribet. Paling penting adalah, tamu bisa menikmati makanan sambil duduk. Lah makan bakso di pinggir jalan aja disediain kursi, masa ini udah pake baju pesta rapih + dandan dan masuk gedung makannya masih berdiri.
Terus saya berkhayal, kalau misalnya saya menikah suatu hari nanti. Mau kaya gimana ? Yang pasti saya cuma mau merayakan itu sama orang-orang terdekat aja. Pernah liat pernikahan ala Bella dan Edward di Twilight ? Duh andai aja Alice ada di dunia nyata, keren banget konsepnya.
Seperti yang saya bilang, saya mau dalam prosesnya saya juga seneng dan bahagia. Mulai dari undangan, meski sebagai ratu eksis punya kenalan dan temen dimana-mana, gak semua saya undang. Misal sampe undang orang populer gitu yang karangan bunganya bisa dipajang, ogah deh!
Saya mau, pernikahan hanya dihadiri oleh keluarga inti, lalu keluarga dekat yang memang benar-benar dekat. Bukan keluarga yang nempel ikatan darah aja, yang jarang peduli, terus tau-tau mao nongol. Errr.
Dilanjut sama sahabat-sahabat terdekat sejak kecil sampe sekarang. Untuk mereka yang spesial, saya bahkan mau bikin undangannya sendiri. Bikin ya, bukan cetak.
Akadnya, saya pingin pakai gaun yang pas. Mudah-mudahan sih badan saya ga lebar lagi nanti, hehe. Gak usah kebaya yang gimana gitu, yang penting cantik. Make up-nya ga perlu tebel, yang penting investasi perawatan supaya pas hari H manglingi, ciehhhh.
Lokasinya, alam terbuka dengan hiasan bunga cantik. Undangannya duduk di kursi yang udah ada meja, dan menyaksikan proses akad dengan hikmad. Setelah akad selesai, semua berbaur. Bisa menghampiri si pengantin, atau pengantin hampiri mereka. Pokoknya bebas. Hehehe, lebih prefer sih klo ngadain acaranya di luar Pulau Jawa, asal lokasinya bagus dan cantik. Itukan juga bisa jadi pembenaran supaya tidak terlalu heboh acaranya.
Lanjut ke selesai akad, pengennya sih si mempelai pria kasih kejutan gitu buat saya. Ihiyyy..apa kek, nyanyi kek ato joget parodi lah. Pokoknya do something unforgettable dan membuat saya merasa jadi orang paling bahagia saat itu. Like a real princess, bukan barbie yang dipajang di pelaminan.
After that, giliran saya kasih kejutan. Hihi.
Untuk kawan-kawan tersayang lainnya dan kerabat lainnya, pinginnya saya nanti bikin sebuah video atau film pendek yang intinya menyampaikan bahwa kami sudah menikah dan mohon doanya saja. Sementara buat orang-orang dan para tetangga yang baik, mungkin dirayakan dengan cara gelar syukuran pengajian aja dan makan-makan di rumah. Intinya semua bahagia!!
Dengan lokasi di luar Jawa, maksud hati biar nikah itu benar-benar jadi waktu damai. Waktu untuk lepas dari segala keramaian dan hanya menghabiskannya dengan orang-orang yang kita cintai. Habis nikah, bisa langsung caw juga buat honeymoon.
Yahh...tapi itu semua kan hanya angan. Secara, masalah adat dan budaya dimarih agak susah digoyang. Apalagi keluarga dari Papa sayah jawa banget, para bude udeh mewanti-wanti sejak jauh hari. Keluarga nyokap juga rempong abis. Behhhh...hidup memang tidak semudah keinginan. Lagian ketemu calonnya aja belom, udah sok ngekhayal pernikahan..hahaha!
Well apapun yang terjadi, semoga realisasinya gak perlu heboh dan konsepnya bisa diterima dengan orang-orang terdekat. Karena resepsi itu kan sejatinya cuma merayakan sebuah perjanjian. Perjanjian satu hari untuk mengikatkan diri selama seumur hidup. Jadi alih-alih sibuk buat satu hari perayaan, mending sibuk buat siapin bagaimana menjalani hari-hari setelah perjanjian itu dijalin nantinya.
Wallohualam Bis Showab
*gusti yang lagi kebanyakan kondangan
Minggu, 25 Agustus 2013
Cerdas Cermat ala Tanah Abang
Komentar pun berdatangan. "Yaaa kan emang sama-sama monyet si Sun Go Kong ama Hanoman. Kita ga pernah tau, sapa tao Go Kong ama Hanoman ternyata temen pesbuk."
Minggu, 18 Agustus 2013
Mencoba Donut Brazil
Sip, kita mulai. Beberapa waktu lalu *kalimat keterangan waktu yang tepat untuk orang pelupa macam sayah, hehehe* ketika lagi blogwalking saya lihat banyak blogger makanan yang review soal donat asal brazil. Donat yang ga bolong tengahnya dan gak bulat. Namanya Churros.
Donat ini bentuknya panjang, dan cara makannya biasanya dicelupkan atau di dipping ke coklat cair. Slurrrp! Ngeliat reviewnyanya ajah saya udah ngiler. Salah satu restoran yang menyediakan menu Churros ini adalah Churreria yang ada di Grand Indonesia lantai UG West Mall. Tepat di sebrangnya Forever 21.
Menu utama di cafe ini emang donat yang ga bolong itu, dengan merogoh kocek sebesar Rp 28.000 kamu udah bisa dapatin 4 Churros dengan optional icing (sugar/cinnamon) dan satu dipping (coklat susu/white coklat/dark chocolate/satu lagi lupa hehehehe).
Sayah kebetulan coba yang porsi 6 churros dan dua pilihan dipping yaitu milk chocolate dan dark chocolate dengan taburan gula. Harganya sekitar Rp 48.000, hehehe ini bisa buat berdua. Tadinya mau pesen yang opsi 12 churros dan 4 dipping, tapi makan 3 biji ajah ternyata kenyang bangett ngett.
Untuk minuman, menu unggulan Cafe Churreria ini masih seputar coklat, kopi dan kerabat-kerabatnya. Coklatnya, kata tulisan di menu, khas dari Spanyol dan diolah dengan teknik khusus. Berhubung sayah berpikir bakal enek banget minum coklat karena akan makan donut tercelup coklat saya pilih minum Kopi aja, Mocha Float, dengan kadar esspresso minta tidak terlalu kental.
Minuman ini segelasnya dihargai sebesar Rp 38 ribu, mahal ya boo. Tapi kalo kata iklan, kopi 40 ribu harus bisa ngewifi berjam-jam biar setimpal. Eh ternyata, wifinya ga begitu kenceng :((
Sementara teman saya, Maikel, haqqul yakin mau minum coklat asli menu andalannya Cafe Churreria, Royal Chocolate yang secangkirnya Rp 30 ribu. Duh ngeliat coklatnya yang begitu kental, nyicip itu minuman aja sayah ga berani.
Secara keseluruhan, donat dengan cita rasa latin ini emang wajib buat dicoba. Apalagi pas panas-panas lalu langsung dicelup ke coklatnya. Slurrrrrp!!! Delicioso *bener gak tuh? Ngikutin Dora aja sayah mah..hehehe*
Selamat mencoba
Jumat, 09 Agustus 2013
Bye Ramadhan!!
Maklum, bude sayah udah rada sepuh. Biasanya yang ditugasin beli bukaan puasa sih sayah atau si mbak-nya. Tapi kali itu Bude sendiri yang beli, kata Bude "Tadinya ga ada niat beli, terus kayanya lagi ada yang pengen buka pake es degan. Ya udah beli aja, ternyata kamu toh."
Rabu, 24 Juli 2013
Ramadan Day 14 : Bacaan Bagus!!
Senin, 22 Juli 2013
Ramadhan Day 12 : Absen Minded!!
Sebenarnya, sayah agak kesulitan menghitung ini Ramadhan hari ke berapa..ya maksud saya untuk Ahad tanggal 21 Juli, bukan untuk senin dini hari sebagaimana saya menulis postingan ini.
Kalau ini hari ke-12, postingan sayah soal the conjuring mestinya diitung untuk hari ke 11 dan soal EXO masuk di hari 10. Tapi saya sudah ling lung bedakan waktu, apalagi tau-tau sudah sampe tengah ramadhan. *sigh*
Ling Lung-nya sayah ini mungkin karena tenggat yang menggila, saya seperti gila mendadak karena dikejar oleh belasan ribu karakter yang harus selesai pada pekan ini bahkan besok, ya Senin ini. Tapi bukannya menyegerakan proses perampungan saya memilih membuang ratusan karakter untuk mengisi blog ini dulu.
Menulis, saat ini, menjadi hal yang paling memuakkan karena sayah menulis hampir seperti robot. Menulis tanpa imajinasi dan rasa...dan itu membuat otak dan hidup saya agak ngaco belakangan ini..(well, pembenaran ajah sih).
Mari kita lihat seberapa sukses yang bisa saya capai pada pekan ini.
Minggu, 21 Juli 2013
The Conjuring , Horor Sampai Akhir
Sabtu, 20 Juli 2013
Ramadhan Day 11 : EXO !!
Its been few days i didn't update my blog, i blame all the things called as a deadline!!! I owed my self like for almost thirthy something thousand characters to type..still i didn't finish it yet!!!
Mari lupakan segala sumber kejenuhan itu sementara.
Di tengah-tengah kesibukan aaya selama Ramadhan ini, alih-alih menambah hapalan surat-surat pendek..saya malah baruu aja berhasil ngapalin muka boyben yang anggotanya segambreng *lagi* yaitu EXO.
EXO sebenernya udah debut sekitar taon lalu, CMIIW. Nah dari sejak debut, sayah cuman apal satu personel yaitu Kai. Begimanah kagak apal, secara EXO bisa dibilang artis yutub dengan teasernya yang bejibun dan dikuasai oleh penampakan Kai yang mirip Taemin SHINee ituh.
EXO juga sempet mampir ke Indonesiah dua kali, pertama pas Konser Suju taon lalu dan SM Town..saat itu sayah ga peduli hahahaha.
Waktu itu selain Kai saya cuman hapal personel EXO-M si Kris karena tingginya yang mencolok dan kemampuan bahasa inggrisnya yang aduhai. Jadi selama hampir setaon lebih dari 12 personel EXO saya cuman kenal dua Kris dan Kai. Sisanya karena saya rasa mukanya pada mirip agak susah dikenalin.
Sayah kan udah pernah bilang ya, waktu ngapalin personel SUJU aja saya butuh 3 hari 2 malam mantengin komputer, ngeliat klipnya ampe gila, di stop terus cocokin gambar..secara waktu itu teknologi internet belom sedahsyat sekarang.
Nah buat EXO saya butuh waktu seminggu non stop, itu juga karena dihajar gambar-gambar personelnya ama kpopper laen. Sampe akhirnya saya hapal. Tantangan terberat saat itu adalah membedakan luhan, baekhyun dan sehun. Beda gaya langsung ilang lagi apalannya.
Perlahan tapi pasti saya apal mulai dari personel EXO M dulu ; ada Kris, Tao, Lay, Luhan, Chen, Xiumin.
Lalu personel EXO K ; Kai, Chanyeol, Sehun, Baekhyun, Do, Suho.
Setelah apal adalah tentukan bias di grup ini.....yang setelah ditimbang2...saya jatuh hati sama Chanyeol.
Sekian
XOXO!!
Selasa, 16 Juli 2013
Ramadhan Day 7 : Saung
Kalo kalian ada di Grand Indonesia, misalnya mau check-in 4square ato nge-Path...pas cari lokasi ketemu namanya : Saung G atau Wealth Society apalah gitu. Nah itu saung yang sayah kamsud.
Ini saung ada di lapangan, tempat anak-anak gang biasanya nongkrong bareng. Bercanda, cela-celaan, dagang, nonton bola, kawinan, begadang,padang-padangan, nyetrika, rapat..ngapain ajalah.
Sayah mah jarang-jarang nongkrong di saung kecuali lagi pengen aja buat bersosialisasi, berhubung saya satu-satunya cewek dimarih jadi berasa kayak bidadari di tengah boyband...*padahal gak dianggap bidadari jugaaa, kalopun iya..gue adalah bidadari yang terpalak..alias jadi korban palakan mulu hahaha*
Nah, pas saya nulis ini saya lagi di Saung. Kenapa? Soalnya dari saung bisa akses wifi gedung sekitar, hahahhahaha. Wallohu alam bis Showab gimana cara para bocah-bocah dimarih buka itu akses wifi dan bisa disedot dari nih kampung. Saya nikmatin aja.
Sayah baru tau barusan pas di Grup Whats App anak-anak sekampung yang terdiri dari berbagai profesi, sadiskan nih geng pake Whats App jadi kalo rapat karang taruna pake conference, kalo lagi pada di saung nge-Wifi.
Mereka sih ngewifi pake hape masing-masing, nah kalo guah mah niat mau lanjutin donlotan drama hahahhaa sambil tenteng-tenteng laptop. Dengan pedenya bawa laptop, sampe saung disorakin."Woyyy yang laen bawa hape yang ini bawa nampan teh manis!!!"
Sayah mah cuek aja, langsung duduk di saung..mojok ngeblog dan nyedot wifi yang kecepatannya kalo lagi oke bisa sampe 100kb/s. Mantap!!!!
Ramadhan Day 6 : Failed!!! (?)
Semua bakal dipermudah oleh Tuhan, kalau kita punya niat baik untuk ibadah. Buat urusan satu itu, saya gak pernah ragu.
Dulu waktu kuliah, mungkin saya pernah cerita ini ke beberapa kawan saya. Saya tengah berpuasa sunah, tapi hari itu harus presentasi pagi-pagi mewakili pikiran puluhan kawan saya untuk mata kuliah PTUN kalau tidak salah.
Kelas mulai jam 7 pagi, jam setengah 7 saya kena serangan perut masuk angin. Tapi memutuskan tetap puasa. Kira2 jam 7 kurang seperapat saya baru jalan ke kampus. Mestinya sih mustahil sampe kampus jam 7 teng. Belum jalan dan nunggu angkotnya bla bla bla. Izin sakit juga ga mungkin dengan beban tugas yang aduhai. Jadilah saya bismillah aja.
Begitu keluar rumah bude tempat saya tinggal selama kuliah, baru jalan sedikit, tiba2 ada seorang ibu bawa motor menawarkan boncengan untuk sampai ke kampus. Demi Alloh, kenalpun enggak ama ibu itu. Tapi ibu itu baik banget nganter saya sampe kampus dan saya bisa sampe kampus pas jam 7 lewat dua menit.
Begitu saya tanya si ibu kenapa tawarkan saya boncengan, ibu ktu cuma bilang dia liat saya jalan dari belakang kayanya buru2 dan kaya ada yang gerakkan hatinya untuk bantu saya. Meski arah tujuan dia beda sama saya. Subhanalloh!
Nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan ?
Alhamdulillah semua urusan lancar pada hari itu dan berakhir dengan baik, Alloh bantu semuanya. Setelah saya ingat-ingat, bantuan yang Dia beri itu benar-benar datang saat kita butuhkan meski kita tidak memintanya.
Lalu saya evaluasi diri, ah waktu kuliah dulu saya emang lumayan rajin ibadahnya ketimbang sekarang. Jadi Tuhan punya banyak cara memperlancar urusan saya di dunia, ya kan saya ga mungkin juga subuh-subuh berdoa sama Tuhan supaya turunkan tebengan gratis buat sampe kampus.
Balik ke waktu sekarang, ternyata Tuhan masih sayang meski saya kadang cuek. Saya rasakan belakangan ketika saya selalu luruskan niat dalam ibadah, tarawih misalnya. Ada rasa khawatir ketinggalan jamaah dan lainnnya karena urusan pekerjaan. Tapi bismillah aja, eh semua diperlancar dan kesempatan selalu ada buat ibadah dari awal sampe akhir kumplit.
Begitu saya ambil wudhu dan masuk shaf, sang Imam pun melantunkan ayat-ayat yang memang bagian dari Surat Favorit saya dalam Quran. Surat Ar-Rahman.
Sang Imam pun melantunkan ayat itu, Nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan ?
Dilantunkan begitu syahdu hingga membuat saya gemetar. Tanpa sadar air mata saya menetes, mensyukuri segala nikmat yang telah diberikanNya. Ah, sudah lama tak merasa begini.
Tapi fatal, bukan apa-apa. Sebab setiap saya menangis selalu berujung dengan lapar luar biasa. Itu dari dulu, dari kecil. Padahal kan tahu sendiri kalau saya lagi diet. Walhasil usai tarawih, pantangan makan nasi saya kandas. Gak cuma itu, saya malah makan dua potong ayam junkfood itu saking laparnya.
Ya wis lah, nikmatin aja
..meski gagal sudah diet nasi pada hari ke-enam. Failed....tapi bukan berakhir, karena diet ini masih bersambung heheheheheh.
Soalnya apa, meski udah makan ayam beserta nasinya..begitu saya timbang berat badan udah masuk angka 59 tuh, artinya tetap turun hohohoho....
57 bisa!!
Sabtu, 13 Juli 2013
Ramadhan Day 4 : Buka Bersama
Beberapa hari lalu, guru les sayah bertanya apa saya punya rencana untuk menghabiskan waktu di akhir pekan ini ?
Dan sayah pun menjawab, "Nope, i have not. Because i want to have my breakfasting, first breakfasting actually, with my family."
Yup, akhirnya di hari ke-4 ini saya berhasil buka puasa bersama keluarga saya...di rumah. Hal sederhana, yang saya rasa sudah menjadi barang istimewa bagi para PKI alias Pekerja Keras Ibukota.
Sejak sahur, Mama sudah sibuk nanya hari ini kerja apa libur ? Udah dijawab libur, masih nanya lagi buka di rumah apa diluar ? Dan saya bilang, di rumah.
Sorenya pas saya mandi, gantian Papa yang nanya. "Mau kemana, Mbak ? Buka diluar ya? Gak buka disini?"
Wajar sih klo Papa nanya gitu soalnya tumben anaknya mandi sore pas libur-libur. Saya pun kembali menegaskan, kalo saya bakal buka di rumah.
Meski tak ada kata terucap, sadaaaappp, saya rasa soal ingin buka bersama bareng-bareng sekeluarga di rumah ini bukan cuma keinginan saya. Orang tua saya pasti juga.
Ternyata hari ini buka bersamanya gak cuman sama saya aja, soalnya ada keluarga tante, adik mamah, beserta suami dan anak-anaknya yang juga pengen buka di rumah bareng-bareng.
Walhasil, Mama sibuk seharian bermusik dengan piring, gelas dan panci tapi sambil senyum-senyum. Saya rasa doi diam-diam girang keluarganya kumpul.
Cuman adik sayah aja, yang emang gaul banget, ga bisa buka di rumah. Mama gak seneng tuh, buktinya pas adik saya pamit dia kena sompret dan omelan Mama yang aduhai panjang tanpa akhir itu..hihihihi
Berbagai makanan pun disajikan di meja, dan ditiker. Bergelas-gelas teh manis, cake red velvet sisa ulang tahun Papa,setoples kurma, lontong, pastel, sebaskom es cincau lidah buaya, kue-kue kering. Subhanalloh nikmatnya, tapi saya cuma bisa meneguk teh dan makan ubi aja hahahahahha kan lagi diet.
Begitu bedug magrib bertabuh, semua duduk meriung di tikar dan tukar obrolan. Apalagi ada si bocah-bocah yang baru belajar puasa...ngelafalin doa berbukanya masih tebolak-balik. Bukannya Allohumma Lakasumtu malah jadi Allohumma Lakatumsu, tawa pun meledak di rumah yang sempit dan sederhana banget ituh.
Ini, menurut sayah, salah satu nikmat Ramadhan yang jarang kita temui di waktu-waktu lain. Berkumpul bareng keluarga, sesibuk apapun kita..kehangatan itu selalu bisa dijumpai di rumah. Mungkin dengan kesibukan kita, yang mengaku generasi muda, kita berpikir banyak soal masa depan, bangsa, negara, pekerjaan atau apapun lah. Tapi, orang tua kita itu cuman ingin lihat satu sebenarnya, anaknya ada untuk menemani mereka.
Tabik.
Jumat, 12 Juli 2013
Ramadhan Day 2 : Papa's Day
Salah satu nikmat yang paling saya syukuri dalam hidup ini adalah memiliki Papa.
Ya, Papa saya bukanlah orang kaya atau pejabat terkemuka
Papa saya bukan saudagar atau selebritis ternama
Bukan ulama, apalagi atlit olahraga.
Papa saya itu bukan siapa-siapa.
Dia hanya mantan koki, yang jatuh bangun melindungi keluarganya.
Hanya pengangguran yang tak jemu menebarkan kasih sayang pada keluarganya.
Papa mengenal mama di usia 22, jatuh cinta lalu menikah. Begitu saja.
Lulus SMA dari kampungnya di Jawa, Papa langsung mengadu nasib di Jakarta.
Usia 23, Papa punya saya sebagai putri pertamanya. Dengan gajinya yang pas-pasan, Papa bercita-cita anaknya mesti duduk di bangku kuliah. Jangan sampai seperti dia.
Papa gak pernah ngeluh untuk mengurusi kedua putrinya dari dulu, mulai dari A sampai Z
Papa selalu sabar tiap dapat panggilan dari sekolah gara-gara ulah putri sulungnya yang ajaib ini. Berantemlah, boloslah, mukulin anak orang, dan lainnya.
Kalau dipanggil sekolah, sehari sebelumnya Papa bakal sibuk bikin kue buat diserahkan pada Ibu atau Bapak Guru. Lalu hati para guru luluh, dan saya dimaafkan.
Papa selalu izin untuk tidak bekerja, kalau saya sedang ikut lomba atau tampil di pentas sekolah. Kata Papa, menang kalah bukan yang utama. Tapi melihat anaknya beraksi, itu gak boleh dilewatkan.
Papa gak marah kalau saya bolos sekolah, tapi dia bisa mukul-mukul meja dan mendiamkan saya berhari-hari kalau saya ketahuan bolos ngaji.
Kalau anak perempuan biasanya dimasukkan ke les menari, Papa dan Eyang bersekongkol mendaftarkan saya ikut Kempo dan Taekwondo. Biar energinya yang berlebih lari ke hal yang tepat katanya.
Papa paham anaknya ajaib, cara belajarnya beda sama yang lain. Jadi Papa ngumpulin gajinya berbulan-bulan, lalu mendaftarkan saya ke kelas Quantum Study. Jadi kalau anak-anak lain belajar pakai merapal, saya belajar dengan menggambar dan membuat kode-kode yang sampe sekarang saya terapkan. Padahal saat itu saya sudah SMA, tapi belajarnya kaya anak TK.
Tapi, kata Papa, memang saya begitu sedari dulu. Papa selalu sabar mengajari saya belajar yang sambil jingkrak-jingkrakan, teriak-teriakan atau sambil banting-banting barang.
Supaya adik saya bisa kuliah, Papa rela menjual rumah yang sudah ia cicil bertahun-tahun buat diisi di masa mendatang. Papa bilang, masa depan itu adalah kami. Bukan rumah atau yang lainnya.
Papa gak pernah ngeluh untuk menjaga putri-putrinya yang terbaring di rumah sakit dan ga kenal capek. Kalau Mama sakit, Papa bagi tugas rata kepada putri-putrinya dan dia sendiri. Mencuci, menyetrika, Papa gak gengsi melakukannya. Mama gak pernah suruh-suruh Papa, Papa gak mau meributkan hal kecil macam begitu.
Papa kalau lagi tidur terus diganggu sama anak-anaknya ga pernah marah, anaknya minta pijitin lah. Mainin hapenya, atau minta macem-macem yang aneh kaya minta dimasakin ini itu. Papa ketawa-ketawa aja.
Papa itu cuma marah kalo kita gak solat, gak kasih kabar, atau gak mau nurutin nasihatnya untuk menjalin silaturahmi ke saudara-saudara.
Papa gak selamanya hebat, Papa udah pernah nunjukin titik terapuhnya di hadapan keluarga. Papa pernah difitnah, sakit dan depresi sampe berat badannya turun puluhan kilogram. Dimana saat itu, kita berganti peran jadi orang-orang yang coba menguatkan Papa hingga akhirnya perlahan keluarga kami pulih kembali.
Meski begitu, Papa selamanya adalah pahlawan kami dan orang yang paling kami banggakan.
Jadi Tuhan, di Ramadhan ini Papa sudah menunjukkan kerentaaannya. Beri dia kesehatan dan beri kami kesempatan untuk bisa terus membahagiakannya.
Kalau Papa semakin tua, ingatkan kami terus untuk tak lelah menjaganya. Berada di sampingnya seperti dia merawat dan membesarkan kami dulu.
Terima kasih Tuhan telah memberi kami Papa yang sangat menyayangi keluarganya.
Happy Milad Papa, we love you :)
Rabu, 10 Juli 2013
#30haringeblogramadhan Dahsyatnya Sahur Perdana
Begini, ceritanya saya dan beberapa kawan saya lagi punya proyek #30haringeblogRamadhan. Iseng aja sih, dan temanya bebas soal aktivitas sehari-hari apa aja yang kita lakuin. Intinya supaya kita semangat ngeblog..hahaha soalnya buru-buru sehari sekali nulis blog. Sebulan aja paling rajin cuman 6 kali.
Nah, postingan pertama ini saya mao cerita soal sahur dan puasa. Puasa, itu memang ibadah yang khusus buat Alloh. Pahalanya dan segala macamnya itu langsung Alloh yang atur, makanya niatnya mesti kesitu dulu.
Klo ditengah-tengah niat ada sisipan, boleh dongg..hehehe namanya juga manusia. Kata para ustadz, puasa itu sebenarnya menyehatkan. Begitu juga kata personal trainer yang terbebani target impian gue membentuk tubuh seperti personel SNSD. Yup, jadi ditengah-tengah Ramadhan ini gue menguatkan kembali niat diet gue yang selama ini kembang kempes kaya tabungan pribadi.
Sehari sebelom puasa dimulai, sayah ditelpon tempat pitness buat datang ketempat ngegym. Ternyata mereka udah tahu pas puasa beginih pasti saya makin jarang ngegymnya dan target membentuk badan akan membawa hasil yang terbalik.
Jadi saya dipanggil untuk membahas pola makan,"Jangan makan nasi kalo bisa. Ganti sama nasi merah, kentang ato umbi-umbian. Kalo emang ga tahan, makan nasinya dikit aja. Banyakin protein," begitu wanti-wanti sang pelatih.
Karena hari pertama, saya pun menurutinya. Jadilah saya saur dengan menu sangat dahsyat ini..semangkuk oat, sepiring sayur bayam, tempe, ayam goreng dan air mineral sebotol serta beberapa teguk teh manis hangat.
Konon, katanya dengan pola istiqomah begitu saya bisa turun 6-7 kilogram dalam sebulan. Well kita liat nanti.
Nah sebenarnya ga cuman dari makanan sahur aja, tapi juga makanan buka harus dikontrol. Si pelatih pastinya mengingatkan jangan kalap saat berbuka, bahkan ketimbang ngabuburit dia nyaranan sayah untuk cardio ato lari-lari di mesin selama 20 menit sebelom adzan magrib berkumandang. Dengan entengnya sayah pun menjawab,"Wah sorry Mas, itumah waktu buat saya tadarus."
Padahal yeeee kenyataaannyaaa jam segitu masih di depan laptop, riset buat berita...*gedubrak*
Saur sayah berhasil terkontrol, tapi menu buka puasa gimana? behhh, don't ask alias jangan tanya karena saya akan menjelaskan tanpa anda tanya..hahahaha *tengil*
Menu berbuka ini dipersembahkan oleh sajian kantor, ada segelas teh hangat, dua potong semangka, segelas kecil kolak dan es krim yang katanya pemberian dari anak Yap Thiam Hien. Es krimnya es krim jadul gitu, tapi enakk macam Ragusa ;)
Jadi mari kita pantau seberapa istiqomah saya menyantap sajian sahur nan dahsyat alias tanpa nasi itu hahahahah