Hai para
pembaca,
(yang
belum membaca belum hai…apa dah!)
Jadi begini,
rencana semula gue dan kawan-kawan akan menghabiskan akhir pekan ini di sebuah
villa di puncak, Bogor. Acara sudah disiapkan sejak berbulan-bulan sebelumnya,
maklum karena kebanyakan personel adalah wartawan dan kadang Sabtu-Minggu harus masuk jadi
harus disetting jauh-jauh hari agar tidak mengganggu kinerja.
Tapi apa
daya, musibah terjadi sehingga villa tidak bisa digunakan tepat 3 hari sebelum
liburan berlangsung. Nah, berhubung kami sudah stress berat butuh liburan, dan
mumpung ada waktu bisa libur bareng-bareng akhirnya memutuskan untuk liburan di
Jakarta ajah.
Kami yang
dimaksud yakni gue, Ayu, Mbak Fenny, dan Mbak Ira yang kebetulan satu
apartemen. Tapi ya itu tadi, karena kesibukan masing-masing, boro-boro sering
ngobrol mah jam kerjanya aja pada gak ketemu, LOL. Anggota apartemen baru
komplit kalau di atas jam 10 malam, dan itu pun udah jam bobo.
Ayu
semula mengusulkan ke Kelapa Gading untuk wisata kuliner, tapi dulu kita sempat
baca-baca soal wahana ferris wheels di AEON Cakung. Jauh sih, tapi apa salahnya
dicoba, sekali-kali main jauh. Akhirnya kita ubah tujuan ke Cakung.
Seperti biasa
gue urusan riset wahana dan makan di mana kalo jalan-jalan. Supaya sampai di
tujuan kita efektif jadwalnya.
Membulatkan
niat, setelah usai bekerja rata-rata sampai siang hari, kami berangkat ke AEON
Mal Jakarta Garden City yang ada di Cakung. Jaraknya dari tempat kami sekitar
32 km, dengan jarak tempuh 1 jam kalo gak macet. Alhasil?? Perjalanan lebih
dari 1 jam karena macet bingitz.
Penampakan mal, sudah keliatan kan bianglalanya? |
Ini
adalah mal terjauh yang kami kunjungi di Jakarta, tapi karena lagi niat
akhirnya bisa sampai juga.
Sewaktu
awal melihat, jujur gue terpana dengan perkembangan Cakung-Cilincing saat ini
dibanding keadaan dua wilayah itu 7-8 tahun lalu sewaktu gue masih jadi
wartawan perkotaan dan ngepos di Jakarta Timur.
Ya udah
balik lagi ke AEON Mal Cakung, ini saudaranya AEON Mal yang ada di Tangerang
itu. Hampir semuanya mirip, kecuali bagian adanya wahana bianglala atau ferris
wheel ini.
Untuk ke
wahana ini, begitu masuk mal-nya langsung ke lantai paling atas aja. Terus,
siapkan uang tiketnya sebagai berikut:
Tiket J-Sky (baru sadar itu namanya) |
- Rp 50 ribu untuk tiketnya per
orang.
- Kalau kamu couple dan pengen
berduaan aja, bisa bayar yang versi couple yakni Rp 160 ribu.
- Kalau pengen dapat yang interiornya
bagus atau sekeluarga , dengan maksimal 7 orang, bisa pesan yang paket family
atau VIP seharga Rp 350 ribu.
Tapi gue kasih
tahu aja, mending ambil per orang aja Rp 50 ribu, kalo antrian gak padat
banget, satu gondola bianglala bisa diisi kamu berdua doang kok. Gak kaya naek
angkot yang harus isi 6 dulu baru bisa jalan.
Bianglala |
Biangsaja bila kau mau...biangsaja bila kau mau, katakan sesungguhnya, pada dirinyaaa..lalala |
Karena
bianglala terus muter, pelan-pelan sih, kalo muternya cepet jadi biang kerok
dong (apa sih), jadi sewaktu naiknya kita kaya naik metromini yang disetop tapi
gak mau berhenti..cuma pelan-pelan jalan ajah.
Jadinya,
kalau turun bianglalanya, ya kaya turun metromini atau kopaja, kaki kiri duluan
untuk pijakan.
Durasi
naik bianglala ini sekitar 15 menit, gak lama emang, dibandingi ama ferris
wheel di Singapore yang bisa 30-40 menit, ya bayarnya juga beda ya bok.
Bianglala
ini sangat direkomendasikan buat kamu yang ingin beromantis ria, atau
menyatakan cinta. Kalau cinta diterima, turun bianglala lanjut jalan-jalan
pegangan tangan atau pasang gembok cinta di lokasi dekat bianglala.
Cekrek, Mupeng, Upload!!! |
Kalau
cinta kamu ditolak, buka pintu bianglalanya terus langsung jorokin aja ke bawah
si orang yang nolak kamu barusan.
Ala ala Namsan Tower |
Eh
ngomong-ngomong gembok, di sini juga disediakan gembok-gembok cinta ala Namsan
Tower di Korea itu. Tadinya gue mau beli, tapi bukan tulis nama pasangan. Yang
mau gue tulis adalah nomor rekening tabungan, biar awet hubungan gue ama
duit-duit gue. Harganya sekitar Rp 25 ribu satu gembok.
Usai naik
bianglala, area sekitar bianglala itu luas banget dan ada banyak jajanan. Buat
yang berkeluarga jadi bisa habiskan waktu di sana lebih banyak, karena ada
arena bermain buat anak-anak.
Arena bermain dari atas bianglala |
Ini
kreatif sih jadi kalau ke Mal gak melulu cuma belanja, tapi ruang publiknya
gede jadi bisa buat anak-anak (ya namanya Mal Jepang ya..niat bikinnya).
Kelar foto-foto
di area bianglala, kami pun sibuk cari makanan di lantai ground floor, dan
sesuai hasil riset kita makan di Tokugawa Okonomiyaki.
Mas Mas Tokugawa yang masak depan kami..... ketika kami kelaparan! |
Gue pesen
fried rice dan beef okonomiyaki-nya dan dua-duanya ini…enak banget. Terutama
nasi gorengnya ya!
Beef Okonomiyaki |
Nasi Goreng Paling Ena! |
Eh gila,
gue pesen dua? Iya, selow, abis kok dua-duanya.
Makan
beres, kami bergeser ke AEON supermarket untuk beli es krimnya yang legendaris
itu, cuma Rp 10 ribu tapi enak beut. Ada rasa baru sebenernya Strawberry dan
Cokelat, atau bisa dimix, tapi lagi habis sayangnya.
Ya
gapapa, yang vanilla green tea juga enak.
Udahlah cuma Rp 10 ribu tapi ena banget |
Pas di
supermarket, kami memutuskan sekalian belanja bulanan kebutuhan (perut) kami.
Buat produk-produk asal Jepang di supermarket ini harganya lebih murah loh!
Misal biore tisu pembersih, yang di mal-mal biasanya Rp 90 ribuan, di sana bisa
cuma Rp 74 ribu. WOW.
Senengnya
lagi tuh, ada jajanan unik yang kami temuin di sana. Di antaranya adalah Es
Krim Milo dari Nestle!!
Rasanya Milo Banget!! (Ya iyalah!) |
Sebetulnya
gue udah kenyang, tapi kan susah nemuin beginian, ya dibelilah….dan ternyata
enak. (Apa coba yang ga enak?!).
Bonus nemu beginian juga, beng-beng ala-ala toblerone oleh-oleh tiap ada yang ke Singapore |
Ya udah,
sesungguhnya warga Cakung dan Bekasi bisa berbahagia dengan kehadiran mal ini..Tapi
kami, udah cukup sekali aja ke sana. Meskipun seru, ku tak mau kedua kali pergi
ke Cakung karena jauhnya minta ampun.
Okay,
sekian saja dan selamat jalan-jalan!