Marhaban
Ya Ramadhan
Di bulan
suci ini, izinkan gue untuk sesekali memposting tulisan yang tidak berguna
alias nirfaedah.
(Lah,
emang setiap postingan loe nirfaedah, Gus!). Tapi sebelum melanjut ke tulisan,
ada baiknya gue menjawab tanya kawan-kawan yang penasaran selama ini. Yakni,
pertanyaan tentang:
Kenapa gue
hobi memposting tulisan nirfaedah di blog ini?
Jawabnya
mudah, karena buat gue lebih baek posting nirfaedah dibanding menyebarkan paham
yang berbahaya bagi nusa dan bangsa. #TSAHHHHHH!
Baiklah,
mari kita lanjutkan.
Di bulan
puasa ini, tentunya kita semua ingin berlomba-lomba dalam kebaikan dan meraup
pahala sebanyak-banyaknya. Menjaga amal ibadah kita agar tak ternoda hingga
hari raya.
Mengapa
kita harus menjaga amal ibadah hingga hari raya? Sungguh, Tuhan Mahatahu akan
kondisi umatnya, karena menjaga amal ibadah jauh lebih mudah ketimbang menjaga
THR kita hingga hari raya. #abaikan.
Itulah
yang saya syukuri, untung Tuhan minta jaga amal ibadah. Kalo sampe Tuhan minta
juga kita jaga THR dan berat badan kita sampai hari raya, amsyong udah loe
semua sebagai umat-Nya.
Nah, agar
puasa kita terjaga selama Ramadan ini. Ada baiknya (tidak) usah dibaca tulisan
di bawah ini mengenai hal-hal yang bisa membatalkan puasa kita.
1. Niat
Tahap
pertama dalam berpuasa adalah niat. Jika Anda seharian telah menahan lapar dan
haus, namun hingga adzan magrib berkumandang baru teringat bahwa Anda belum
niat untuk puasa, ada yang bilang bahwa puasanya tidak sah.
Siapalah
kita ini menentukan apakah puasa sah atau tidak, karena ini ibadah yang
langsung berurusan dengan Tuhan.
Tapi,
sebelum Anda menjalani puasa, memang harus dipastikan bahwa anda tak lupa
berniat dan juga tak salah niat. Niatkan puasa Anda untuk Lillahi Taala. Jangan
sampai Anda niat berpuasa tapi hanya untuk kepentingan dunia.
Misal, “Ya
Alloh saya niat puasa karena disuruh emak/bapak/istri saya.”
Atau
jangan sampai salah baca niat, mau puasa tapi yang dibaca adalah niat untuk
melamar anak orang. Tahan, Sob!
2. Tidur
Saking
berkahnya bulan ini, ada yang bilang kalau..
Tapi bobo yang seperti
apa? Tentu tidak semua bobo masuk kategori ibadah, bahkan ada jenis bobo yang
bisa membatalkan puasa Anda.
Yakni, bobo dengan suami orang.
Waspadalah,
tidur dengan suami atau istri sendiri di siang bolong saat puasa saja sudah bahaya,
apalagi tidur dengan suami atau istri orang lain.
3. Mandi
Kebersihan
adalah sebagian dari iman. Mandi adalah salah satu upaya untuk menjaga
kebersihan, tapi mandi yang seperti apa dulu?
Di bulan
puasa ini mandi boleh saja, asal jangan mandi junub di siang bolong. Karena
kalau mandi junub artinya Anda….
Sudahlah... |
4.
Berbagi
Berbagi
itu baik, apalagi jika tujuannya membahagiakan orang lain dan membantu mereka
yang membutuhkan.
Tapi
bukan sembarang berbagi. Misal Anda merasa iba kepada kawan Anda yang ketimpa
musibah, lalu agar dia melupakan masalahnya, Anda berbagi narkoba dengannya.
Jelas itu akan membatalkan puasa Anda.
Jangan beri anak Anda narkoba untuk buka puasa! |
Dalam hal
ini ingatlah pesan Haji Rhoma, dan Narkotika. Tika. Apapun jenismu, tak akan
kusentuh lagi walau setitik. Setitik.
5.
Tersenyum
Senyum
adalah ibadah. Tapi senyum untuk siapa? Kalau Anda tersenyum untuk menggoda
istri orang, jelas itu tidak masuk ibadah.
Selain
memberi senyum untuk istri orang, senyum yang harus dihindari selama bulan
puasa adalah senyum seperti Leli Sagita, Dinda Kanya Dewi, atau artis antagonis
sinetron lainnya.Karena
biasanya di balik senyuman mereka ada bahaya yang mengancam.
“Hemmm,
lihat saja. Kau akan mati karena keselek lontong sayur yang aku buat. Aku
sengaja menaruh bon cabe level 25 di dalam lontong yang kau makan supaya
tenggorokanmu terbakar, ususmu melilit, spitengmu mampet, dan pantatmu bobol karena boker tak
henti. Ha..Ha…Ha..Ha,” sambil diam dan tersenyum sinis.
Senyum yang membunuh |
Demikianlah
5 hal yang bisa membatalkan puasa. Tidak perlu terlalu dipikirkan apalagi
diingat-ingat, karena seperti biasa ini hanya postingan nirfaedah. Dan semoga saat membaca postingan ini, anda tidak merasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar