Tampilkan postingan dengan label Yang K-Pop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yang K-Pop. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Oktober 2020

Review Buku: Almond, Cerita Remaja Tak Punya Emosi





Pernah gak sih kalian bertanya-tanya kenapa Tuhan memberikan kita suatu kondisi atau ujian tertentu? Lalu, jawabannya baru kalian dapat bertahun-tahun kemudian. 


Itu kira-kira pesan yang gue tangkap saat membaca buku Almond, karya penulis Korea Selatan Sohn Won Pyung. 


Berkisah soal Yunjae, anak lelaki yang terlahir dengan kondisi alexythimia yang menyebabkan dia tidak memiliki emosi. Artinya, Yunjae tidak tahu apa itu perasaan sedih, gembira, marah, dan emosi lainnya. Datar dan lempeng aja gitu hidupnya. 


Kondisi ini disebabkan karena amygdala-nya (cmiiw) yang berbentuk seperti almond di kepalanya underdeveloped. 


Yunjae tinggal bersama ibu dan neneknya. Ibunya kerap memaksa Yunjae sering memakan almond, yang Yunjae pikir mungkin bisa membantu “almond” di kepalanya lebih membesar. Mungkin itu alasan kenapa buku ini diberi judul “Almond”. 


Penulis menuturkan betapa Yunjae kesulitan membaca dan merasakan emosi dengan sangat apik. Kekhawatiran sang ibu ditekankan betul, Yunjae ‘dipaksa’ menghafal beberapa kata penting agar terhindar dari masalah atau bahkan demi tak dirundung anak lain. 


Yunjae dan keluarganya tinggal di sebuah toko buku milik sang nenek, di atasnya terdapat toko roti yang dimiliki oleh seorang kakek. Di sekolah dan di lingkungannya, Yunjae dikenal sebagai ‘monster’ karena tidak memiliki emosi. 


Meski begitu, rasa sayang nenek dan ibunya tak pernah habis untuk Yunjae. 


Suatu waktu, keluarga kecil ini pergi merayakan ulang tahun Yunjae di sebuah restoran. Lalu sebuah tragedi terjadi, seorang perampok mengamuk di jalanan dan berujung dengan tewasnya sang nenek dan ibu Yunjae terluka berat hingga kondisi koma. 


Sang nenek tewas karena ingin melindungi Yunjae, begitu juga ibunya yang kondisinya lebih seperti orang mati ketimbang hidup. 


Di usia belasan tahun, menyaksikan nenek dan ibunya dibantai di depan mata. Lalu ditinggalkan oleh keduanya, yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki.. bisa kebayang bagaimana hancurnya Yunjae kalau ia bisa merasakan emosi?


Gue seakan tertampar saat membacanya. Kalo gue jadi Yunjae sih pasti udah gak sanggup dengan segala kondisi itu, jadi gue berpikir mungkin Tuhan memberikan kondisi istimewa itu ke Yunjae karena sudah tahu akan apa yang terjadi di masa depan. 


(Ya bukan Tuhan juga sih, tapi penulisnya).

Cerita lalu mengalir, Yunjae bertemu dengan karakter-karakter baru yang membuatnya berpikir lebih keras untuk berempati.


Salah satunya Gon, anak liar yang sangat kebalikan dengan Yunjae. Jika Yunjae lembut di luar namun keras di dalam karena tak ada emosi, Gon justru tampak keras di luar namun super perasa di dalam karena pengalaman traumatis masa kecilnya. 


Secara keseluruhan, buku ini khas banget buku-buku penulis Korea Selatan yang menggali lebih dalam makna hubungan antar manusia. Kata-kata yang dipilih tidak sulit atau jarang menggunakan ungkapan, tapi bisa membuat kita berpikir cukup dalam karena kita diajak menyelami isi kepala Yunjae. 


Kita diajak merasakan menjadi Yunjae yang tidak punya emosi. Sebuah kondisi yang jujur membuat gue iri saat ini. Gue sampai berpikir, kondisi ini semacam berkat bagi Sebagian orang yang justru overburden akibat emosi-emosi yang menumpuk di dirinya. (Sedikit curcol). 


Jujur aja gue baca buku ini karena ini buku yang dibaca oleh Suga BTS….. receh banget kan alasan gue. Haha!





Apapun yang Namjoon, Suga, V baca..harus gue baca! 


Buku ini udah ada terjemahan Bahasa Indonesia dan bisa dipesan onlen di situs buku terbesar itu lohhhh…..


Sedikit tambahan dalam review mungkin, entah kenapa belakangan ini Korea lagi hobi mengangkat isu alexythimia ini. Entah kebetulan atau tidak, selain buku Almond…ada juga drama-drama yang mengangkat isu ini. Salah satunya adalah Flower of Evil yang dibintangi oleh actor Lee Jun Ki dan Alice yang dibintangi oleh aktor Jo Woon. 


Kedua drama yang gue sebut di atas itu juga bagus sih, terutama Flower of Evil. 


Ada kesamaan dari buku dan drama-drama ini, meskipun kepala tidak bisa menangkap sinyal untuk membaca emosi..perlu dicatat para karakter ini masih memiliki hati. Jadi mereka bertindak tanpa sadar oleh hati mereka, tanpa tahu itu emosi apa. 


Selamat membaca! 



Senin, 17 Juni 2019

Review Super Junior Show 7S: Lepas Usia, Lepas Rindu, Lepas Baju!


Sebelum konser dimulai 



Gimana jadinya kalau nonton konser saat idola kita dan kita sendiri sama-sama menua?
Begitulah yang terjadi di konser Super Show 7 S Super Junior di ICE BSD, Sabtu 15 Juni 2019, semalam. Meski debut sejak 2005, mendunia lewat 'Sorry-Sorry' sejak 2009, Suju sendiri baru datang ke Indonesia pada 2011.


Waktu itu mereka datang buat acara KIMCHI, sumpah gue lupa kepanjangannya. Pastinya saat itu usia gue juga masih awal 20-an...uhuk.  Super Junior juga, masih mayan komplit dan muda-muda. (Ulasan gue pun masih berantakan lah).

Mereka baru gelar konser resmi di 2012 lewat Super Show 4 YANG TIKETNYA GAK BISA DIBELI ONLEN! Kita kudu antri berhari-hari demi beli tiketnya di sebuah hotel di kawasan Slipi. Untung gue masih muda, jadi sanggup. 

Sushow 4 berlangsung di MEIS, Ancol, yang waktu mereka konser bahkan GEDUNGNYA AJA BELOM JADI! Masih berdebuuuu.....masih bangun sana-sini, belom banyak jajanan. Sedih dah. Meskipun dari sisi lokasi dan tata letak gedung sebenernya udah okey banget buat jadi arena konser, sayang sekarang terabaikan. 

Dulu, konsernya malam sebelum lohor kita udah ada di TKP. Di kisaran lokasi konser, sambil cari makan dan siap-siap antri biar dapat posisi depan ketemu idola. Masih kuat, masih muda. 




Sekarang, meski rasa cinta dan hawa nafsu masih sama besar...faktor umur membuat kemampuan fisik kami terbatas. Konser jam setengah 7, jam 5-an sore aja baru jalan ke TKP. Masuknya belakangan aja, kalo semua udah masuk. Nontonnya belakang-belakang aja gak apa-apa, yang penting bisa nafas ama duduk kalo capek. 

Gue paham bener kalo Super Junior separuh dari penampilannya lypsinc, kan seumuran kitah! Gak usah dia joget-joget nonstop di panggung, gue yang antri kamar mandi 20 menit berdiri aja langsung encok. Gak bohong umur, mah. 

Ini juga sempat jadi bahasan gue dan kawan-kawan sebelum ke lokasi konser, seperti kita ketahui bersama sebelom ke Jakarta..saudagar kaya raya Choi Si Won kan liburan di Bali tuh sister sekalian. Membuat kami berpikir, "Lah emangnya dia kaga gladiresik gitu dan latihan-latihan dulu sebelom konser?"

Saudagar Choi leha-leha di Bali sebelum konser, pic cr: instagram @Siwonchoi 



Mungkin yaaa...mungkin loh ini, karena mereka udah bawain dan jogetin lagu ini belasan tahun ya udah apal gitu jadi kaga perlu si Saudagar Siwon latihan. Atau, seperti kata temen gue Ka Nao berkata. "Paling dia mikir, udahlah gak usah latihan Siwon buka baju aja udah kelar tuh konser. Mau kaya gimana, bakal teriak-teriak juga kita liat dia buka baju."

Gue pun meng-iyakan. Ner uga, Siwon mao kaga bisa nyanyi juga kaga napa, dia buka kemeja kelar semua masalah dunia.

Sebenarnya, bukan cuma si idola doang yang tampak kurang persiapan. Fans juga, misal gue dan kawan-kawan tidak ada yang membawa lighstick, hahahha.

Bahkan salah satu temen gue tanpa sadar legingnya sobek, terus gue bilang... "Tenang aja Kak, abis konser juga udah copot semua itu leging kaga bakal berasa."

Begitulah, itu sebelum sadar kalo konsernya Super Junior meskipun menua masih bisa bikin keringetan luar dalam juga. Dahsyat. 


Super Junior Masih Panas...
Nah, saat gue berpikir gue sudah menjadi fangirl yang lebih rasional seiring bertambahnya usia dan dengan segala kebijakan dari pengalaman hidup. Ternyata gue salah, besar!!

Fangirl tetaplah fangirl, mau setua apapun kamu dan sepahit apa hidup menerpamu, saat bertemu idola hilang semua kewarasan dan batas-batas keimanan. Puasa 30 hari untuk latihan menahan hawa nafsu, bablas dalam semalam!

Lokasi nonton gue di purple B, mahal...tapi masih jauh dari idola. Harusnya ini masuk sejak jam 3 atau 4 sore gitu, gue mah lengang aja dan baru masuk jam 18.25, lima menit sebelum konser. 

Lagian, gue pikir, gue ga perlu deket-deket amat lah ini sudah konser ke sekian kalinya melihat Suju. Gue pernah dari jarak dekat, dan dekat banget sampe disapa LeeTeuk sendirian (nanti ini terpisah ceritanya, hehe).

"Aku gak ingin maksain diri," kata gue ke diri sendiri. YA, KALI. 

18.30 ...lampu mati, pengumuman safety dari pihak gedung. Fans jerit-jeritan. 

"Apaan sih ni, gak pernah ditegor satpam kali ya bocah-bocah." Pikiran julid gue. 

Lalu, lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan seluruh fans bernyanyi. "Oh, okay," pikir gue, mulai merinding. 

Langsung lah VCR-VCR itu nongol, mukanya satu satu di zoom dan fans makin histeris. "Apaan dah, norak. Video doang itu belom orangnya," kepala gue berkata, tapi wajah gue memerah dan senyum-senyum. Lain di hati, lain di birahi. Sampah!

Gak lama, Ryeowook membuka dengan main piano..lalu se-ICE BSD gempar. "Apaan dah, Ryeowook doang itu...Ryeowook sister kita bersamaaa!" Kata gue lagi, tapi maju lima langkah. Bangke! Gitu terus, maju mundur sampe dapat spot yang pas. 



Black Suit jadi lagu pertama, kecuali soal nada-irama, dan bagian chorus..gue gak hapal-hapal banget lirik lagu ini. Tapi tiba-tiba badan gue goyang sendiri, aneh! Ini ICE BSD pasti ada penunggunya nih, kalo gak jin alay ya jin doyong!

Habis itu mereka bawain lagu Superman yang liriknya sangat dalam itu, yang mengukuhkan posisi mereka sebagai senior Kpop dan masih bertahan. Mereka nyanyinya sih duduk aja, tapi gaya pangeran gituuu....pujian gue berikan pada penata rambut Leeteuk.

Bener-bener mirip pangeran di komik-komik si Abang LeeTeuk, Aku jadi sayang...



Kalo tadi badan gue doyong-doyong di Black Suit, pas nyanyi Superman...tau-tau tangan dan jari gue ngacung ke atas kaya peserta aksi kampanye pilpres yang lagi heboh. Aneh dah!

"Bam..bam..bam...bam bam...bam!" Super Junior we are super super man!" Tau-tau gue ikut teriak. Bodo ah!

Sekitar 3 lagu, lalu mereka perkenalan..tiba tiba aku lihat jodohku (UHUK!) Lee Dong Hae ganti baju, pake lengan bunting baju kokoh-kokoh warna merah gitu. Sementara yang lain pake jas a la pangeran rapi. "Ya ela Bang, nanggung amat..buka aja udah."

TUH KAN, AKU MULAI LIAR! Ini keluar sendiri pikiran kaya gitu, astagfirulloh.

Masuk sesi perkenalan, gue sangat bangga babang-babang gue ini belajar bahasa Indonesia dan menyapa kami. Kecuali saudagar Choi saudarah-saudarah, sejak jadi duta Unicef ..saudagar Choi ini aktif sekali berbahasa Inggris. Dia effort banget ngomong English dari awal sampai akhir, tapi kalo agak capek sedikit dia balik bahasa Korea lagi.

Tapiiiiii, tiap ngomong bahasa Inggris kata-kata yang keluar dari mulutnya itu positif semuaaaaa. Gue sangat yakin dia belajar bahasa Inggris bukan buka kamus, tapi buka alkitab!

"Ingat hidup cuma sekali, cintai diri kalian," begitu ujarnya. Gue sampai bertanya-tanya, MARIO TEGUH APAKAH ANDA MERASUKI PIKIRAN SAUDAGAR CHOI???



Waktu gue bilang Saudagar Choi ini seperti motivator karena ngomong positif terus, salah satu kawan di grup whatsapp menanggapi dengan selow tapi epik. 

"Ya kan dia duta organisasi internasional, kudu menebar kebaikan. Masa menebar ujaran kebencian."

Bener juga, lebih baik Saudagar Choi dirasuki kata-kata motivasi Mario Teguh ketimbang kerasukan Fadli Zonk.

Minggu, 15 April 2018

Resepsi A La Drama Korea




Kali ini gue mao nulis tentang resepsi pernikahan a la drama Korea, tapi tentunya bukan nikahan gue dong… secara sampai saat ini yang sah gue pelok tiap malem masih guling, bukan orang.

Sekitar dua pekan lalu, di tengah kesibukan bekerja, gue mendapat pesan whatsapp dari seorang kawan, yang juga adik kelas dan teater sewaktu sma, dan sama-sama pencinta Korea-Korean. Sebut saja Debby, nama kawan gue itu.

Debby mengirim pesan pada Kamis malam, mengundang untuk hadir di resepsi pernikahannya pada Sabtu sore, di sebuah restoran di kawasan Dharmawangsa. Sungguh undangan yang mendadak, seperti tahu bulat yang digoreng di mobil bak.

Meski mendadak, gue gak begitu kaget  karena sebelumnya Debby juga udah ngobrol-ngobrol soal rencana dan persiapan nikahnya sejak beberapa bulan sebelumnya, saat terakhir kali gue ketemu dia. Dan sewaktu ngobrol, dia juga bilang akan ngundang, dan gue berjanji untuk datang.

Sebagai muslimah solehah yang menjadikan janji sebagai amanat yang harus dipenuhi, meski itu jadwal gue balik ke rumah di Bojong Gede, tetep gue bela-belain ke Dharmawangsa di pekan itu (Bojong-Dharmawangsa ini dari segi jarak jauh, dari segi pengejaan nama lokasi juga jomplang yak!).

Di undangan Debby, tertulis syarat-syarat bahwa tamu resepsi tidak boleh menggunakan warna putih, biru, dan dianjurkan menggunakan sepatu kets karena tema pernikahannya seperti pesta kebun.

kostum sepatu para hadirin sesuai undangan

Untung gw pengalaman nih ama kawinan-kawinan macem gini (pengalaman datang kondangan doang, belom kawinnya). Meski dianjurkan pakai sepatu kets, mohon maaf..buat Mbak Goes, gaya adalah segalanya.

Gaya Mbak Goes kondangan dadakan dan sendal cetar 


Kebetulan lagi pengen pake baju terusan, dan kalo sampe pake sepatu kets… sungguh orang bakal lebih mengira gue hadir ke kawinan yang bertema “bengkel party” ketimbang “garden”, bayangkan kostum di atas tadi, kalau sandal cetar itu gue ganti sepatu, gue lebih cocok jadi montir.

Setelah menempuh perjalanan – naik ojek, naik kereta, naik taksi- akhirnya sampailah gue ke Dharmawangsa, dan begitu masuk ke tempat resepsinya… OMG INI RESEPSINYA KAYAK DI DRAMA-DRAMA KOREA… and I love it!

FYI, Debby memang pencinta Korea..tapi levelnya jauh lebih gila dibanding gue. Debby itu Ketua Fans Club Hyun Bin Indonesia, jago Bahasa Korea, punya Kafe Korea di Depok, dan sekarang dapat SUAMIK ORANG KOREA!

GUE MAH PENGGEMAR KOREA CEMEN KAYA NI BOCAH 

Gue sedikit tahu tentang kisah cinta Debby dan suaminya, hubungan mereka ini sudah terjalin bertahun-tahun dan melewati naik turun hubungan yang luar biasa, apalagi dengan segala perbedaan yang ada di mereka berdua.

(Sungguh kisahnya kayak Drama Korea juga…Ya Alloh Debby!)

Debby memang pernah cerita kalau dia ingin dapat pasangan lelaki Korea, dan itu sampe dia tulis di gembok cinta di Namsan Tower (bukan gembok cinta KW di Aeon Mall Bekasi!). Tentunya keinginan dia ini dia sertai dengan usaha nyata, seperti belajar Bahasa Korea, pergi ke Korea dan lainnya.

Gak kaya gue, ngimpi  doang pengen dapet lakik kaya Gong Yoo, sementara Debby sibuk belajar Bahasa Korea, gue sibuk ngemil Cilok.

Ketika Debby nabung supaya bisa nempel impiannya di gembok Namsan Tower, gue sibuk ngumbar-ngumbar duit beli martabak.

Ketika Debby sibuk dengan kegalauan kisah cintanya, galau gue cuma sebatas bingung enakan makan martabak manis, asin, atau martabak gratis.

RECEH DAH GW KEK KOIN BUAT KEROKAN 


Yah, intinya Debby bener-bener berupaya menggapai satu demi satu mimpinya. Dan gue bangga menjadi saksinya!



Kamis, 21 Desember 2017

Karena Jonghyun Bukan Sekedar Idola Plastik





“Noona, you’re so pretty.”

Begitu arti salah satu penggalan lirik untuk lagu debut SHINee pada pertengahan 2008, sembilan tahun lalu. Penggalan dari lagu pertama mereka dengan judul “Replay”.

Noona itu kira-kira artinya sama kayak Teteh, Cece, atau Mbak di Indonesia. Jadi kalau di-Indonesiakan lirik itu artinya kira-kira begini ; “Mbake ayu tenan” , “Teteuh meni geulis euy”

Lagu sembilan tahun lalu dan membuat dengkul embak embak macam gue lemes begitu mendengarnya. Jatuh cinta di lagu pertama, lalu mendengar lagu-lagu berikutnya mulai dari Ring Ding Dong yang berlirik aneh, Lucifer, Dream Girl, Stand By Me, Sherlock, Hello, dan lainnya.

Dari lagu lalu beralih ke reality show dari yang mereka masih imut-imut tapi harus jaga bayi di Hello Baby, sampai mereka bertransformasi jadi pria – pria maskulin dan kompetitif di Running Man. Kalau kata kami, dari Taemin sampe jadi TaeMAN.

Sembilan tahun lamanya, ada kalanya kami sibuk dengan pekerjaan, sekolah, kampus, atau bahkan rumah tangga. Sampai gue sendiri bahkan gak aware dengan album-album terakhir SHINee dan lebih banyak melihat kegiatan solo mereka.

Perjalanan sembilan tahun yang mulai dari level tergila-gila sampai agak abai dengan boyband ini. Sampai kami membaca kabar yang sulit dipercaya tentang meninggalnya vokalis utama boyband yang punya kontribusi menyebarkan virus Kpop ke dunia ini. Jonghyun dikabarkan meninggal karena bunuh diri.

Tadinya sih gue sok strong, meski ngelihat para pelayat-pelayat di rumah duka pengen mewek juga. Sampai akhirnya tadi baca surat dari Key untuk Jonghyun, lalu aku mewek sampe mbrebes mili….

Pertanyaan dan pernyataan orang rata-rata hampir sama pas gue bilang gue sedih banget. “Alay lo, Gus!” “Kok bisa sih sesedih gitu?”

Jawaban gue, ya bisalah sedih gimanapun kan gue belom terbuat atau dikutuk jadi batu, jadi pasti sedih lah. Soal alay tadinya gue mau cuek aja, apalagi ngelihat di twitter atau bahkan acara tv juga ada yang ikut mengejek-ejek kematian Jonghyun.

Gue bener-bener tadinya mao cuek-cuek ajah, sampai ada postingan yang intinya berkata Jonghyun cuma satu plastik yang ditangisi berlebihan. Lalu ada korban-korban kejahatan kemanusiaan laen yang mestinya gue tangisi.

Halo, Mas-nya sehat?
Gue cuma mao kasih tahu aja, rasa sedih atau duka itu bukan buat dibanding-bandingkan. Tentu aja rasa duka gue ini gak bisa dibandingin rasa duka ketika melihat korban perang Palestina atau bahkan Rohingya.

Buat siapapun yang banding-bandingkan soal kesedihan seseorang. Gue cuma mau kasih tahu, sedih itu soal kala bukan soal skala. Sama seperti bahagia, dan perasaan lainnya.

Rabu, 12 Oktober 2016

Terkena Demam Moon Lovers


Bukan ini mah bukan nama penyakit, ini nama serangan yang lagi banyak menyerang perempuan yang ketagihan drama Moon Lovers. Nama panjang dramanya sebenarnya Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo, tapi kalau di judul ditulis lengkap tak enak dipandang rasanya.

Yup, seperti biasa ini adalah drama korea, dan drama korea yang kesekian kalinya yang menggunakan “Moon” sebagai judul ; Moon Lovers, Moon embraces the Sun, Moonlight drawn by clouds, dan lainnya. (Yah sementara di Korea bulan jadi judul drama, di sini bulan paling banyak jadi martabak).

Balik lagi ke dramanya, setelah berbulan-bulan nonton drama tanpa emosi, baru kali ini sayah merasa daya tarik yang kuat lagi untuk nonton drama. Drama terakhir yang begini kuat jelas DOTS. 

Terus kenapa bisa tergila-gila ? Berikut adalah alasannya 

1. Ada 7 Aktor Ganteng Dikasih Sekaligus 

7 lakik begini.....


Satu atau dua aktor aja udah pengsan. Ini dikasih 7.. Dahsyat



2. Episode pertama langsung dikasih adegan mandi 

emang cuma bidadari doang yang boleh mandi bareng ? jejaka juga boleh kelesss
BIAR JELAS!!!


Liat yang kaya begini...pengen banget gw reinkarnasi ke jaman goryeo....terus berubah jadi handuk.

APA COBA KATA BAPAK GUE KALO TAHU ANAKNYA PUNYA CITA-CITA JADI HANDUK DI ZAMAN GORYEO!!



3. Bonus adegan Lee Jun Ki mandi sendiri 

Tiati Bintitan Neng kalo liat badan Abang buka-bukaan

Kalo kaya yang begini ada di kolam mah......sayah kalo jadi IU juga kalau tenggelam gak akan bisa bangkit lagi. Aku terjatuh dalam lautan.....dosa terlarang

NENG GERAH BANG...GERAHHHHH!!!

Minggu, 15 Mei 2016

Jalan dan Jajan di Daebak Fan Cafe - Depok

Hah ? Depok ? Gak salah ? Jauh amat sampai maen ke Depok
Itu komen pertama kawan-kawan begitu tahu kalo saya sampe bela-belain ke Depok buat icip restoran (atau café?) ini.

Komen kedua mereka adalah : Ada apaan sih di sana ? Sampe lo jauh-jauh ke sana, pasti ada apa-apanya.

Yup!! Pasti ada apa-apanya..hehe

Sebenernya, saya udah lama banget denger soal restoran ini. Bahkan restoran ini kalo kalian gugling masuk dalam resto yang wajib dikunjungin kalo berada di area Depok. Sebagai anak gahul masa kinih, jelaslah saya masukin ini dalam daftar resto yang kapan-kapan kudu disambangin. Kapan-kapan tapi, soalnya waktu itu belom termotivasi banget

Sampe akhirnya…demam DOTS mewabah (maap yak masih nyangkut ke drama ini lagih :D ) dan restoran ini ikut-ikutan dengan memajang si doi :

Duh Mas, mao ambil hatiku yang jatuh karena memandangmu ya ???


Mulanya, saya tahu ada foto ini dari Ka Puti yang majang di Path…terus saya tanya, terus dia jawab. Kayak maen kuis gitu kitah. Hahahah

Berujung saya akhirnya gugling ada apa aja sih di restoran itu, terus nemu mereka punya menu Daehan Minguk Manse …Ya ampunnnn anak-anakkuuuuuuuuu (ngaku2). Makin gak tahan lah ya gue ke sana. Dan akhirnya memutuskan di long weekend kemaren untuk mampir ke Depok dan icip-icip di Daebak Fan Café.

Berhubung long weekend gak kemana-mana, ya kerjaan saya Cuma bolak-balik tempat makan buat icip-icip. Nah, kali ini saya melibatkan Ayu dan Sutji untuk nemenin. Kebetulan si Sutji rumahnya di Depok, dia bilang abis ngegym bisa mampir ke sana. Tadinya dia keberatan gitu buat nemenin, tapi saya iming-iming kalo saya punya gosip dahsyat…Sutji langsung oke buat ketemuan , haha! -> Gosip bisa mempererat silaturahmi.

Sutci bersedia janjian jam 1 siang di restoran, dan saya baru datang jam setengah 4 sore. HUAHAHAHHAHAHA!! (untung Sutci maha sabar temenan sama sayah). Berhubung datang lebih awal, Sutci pun cari tempat terlebih dulu dan pesen minum sampai kembung.

Jam 3 , Sutji mulai was-was, “Woi, lo di mane ? Gue udah disinisin sama dedek-dedek labil nih. Kesannya gue serakah tempat, duduk sendiri tapi kursi banyak.”

Sementara posisi saya dan Ayu lagi di terminal Depok yang gak tahu gimana ceritanya…angkot kita terjepit di antara bus dan angkot yang mangkal. Bagaimana cara angkot yang kita naikin bisa keluar terminal ? Itu sebuah keajaiban yang hanya terjadi di Depok.

Minggu, 24 April 2016

Review Lipstick Laneige Ala Kang Mo Yeon

Demam drama Generasi Matahari alias Descendants of The Sun tak kunjung reda. Berakhirnya drama justru melahirkan jemaah baru, jemaah sulit move on dari pesona Kapten Yoo Si Jin.

Judul drama ini memang cocok, generasi-generasi matahari. Soalnya sinar ketampanan dan kecantikan para pemainnya memancar dan menerangi jiwa-jiwa yang hidup dalam kegelapan dan kesepian selama ini (jrit lebay).

Di postingan sebelumnya, sayah cuma cuplikin beberapa kawan yang jadi edan gara-gara efek drama ini. Gak lama, ternyata banyak yang respon dan melakukan aksi-aksi ajaib lainnya. Baik tergila-gila sama akting Kakak Song Hye Kyo maupun Mas Joong Ki.

Yang sayah paling gak nyangka sih respon dari para kaum adam. Ada yang  sewaktu kuliah, yang gue tahu dia ini anaknya alim, bisa lah mengontrol emosi. Tau-taunya….avatar whatsappnya diganti sama foto Song Hye Kyo sewaktu balita. AMPUN!!

Pas gue tanya ngapa itu pake foto artis Korea ? Doi jawabnya selow : Ya masa iya gue pasang poto elu.

OKEH!! (Lo perlu tahu kalo gue emang gak sekece Song Hye Kyo..tapi tinggi gue sama kayak dia!! Bedanya gue lebih lebar aja…ama lebih berbobot..ama iteman lah..ama kurang mancung..ya intinya gue lebih banyak kekurangan aja dibanding dia).

Sementara yang cewek-cewek, mulai berburu apapun yang dipake Yoo Si Jin. Termasuk Sorban ala tentara ini.

Tentara Tampan Berkalung Sorban!! pic cr to : Soompi 

Waktu gambar ini nongol pertama kali di media, yang gue lakukan adalah gugling : Jual Sorban Army + Hijau.

Lalu ketemu lah link di suatu toko onlen, sebut aja tokopemereka. Terus gue bagi-bagi lah link ini, yang ternyata langsung direspon sama para fans-fans yang kehilangan logika akibat mimpinya dijajah tentara tampan dari Korea.

Tanpa disangka (tapi sudah bisa diterka), salah satu kawan gue langsung pesen pake akun suaminya di toko itu. Waktu gue buka link-nya sih masih available stok-nya, tapiii….dia cerita gak lama kemudian itu stok abis. Ludes. Dan dia pun kebagian warna lain.

Tapi, temen gue melanjutkan, gak lama sorban hejo itu datang dari si empunya toko. Dan dia langsung pamer di grup…Okeh sip!!! Pekan depan gue ke toko oleh-oleh haji di tenabang, nyari tuh sorban!

Penampakan Sorban Hijau ala Song Joong Ki Descendants of The Sun dari toko onlen lokal setempat 

Lanjut….sekarang kita bahas dari sisi gincu sesuai dengan judul (lama amat buat masuk reviewnya!).
Potingan sebelumya gue juga udah singgung sedikit soal gilanya gue sampe beli gincu ini. Eh tapi, ternyata gue gak sendiri. Hohohoho…

Minggu, 17 April 2016

Yoo Si Jin & Takluknya Jutaan Hati Perempuan

Begini. Udah berbulan-bulan sayah gak update blog karena satu hal…kapasitas google drive yang kepenuhan. Kotak masuk email sayah lewati batas dan menyebabkan saya gak bisa upload atau  posting gambar di blog..(yang notabene pake akun gugel).

Hampir berbulan-bulan bimbang mau beli apa gak ?  resikonya kalo beli kena tagihan dua dolar tiap bulan  ke kartu kredit. Akhirnya saya pilih tahan, mending hapus-hapusin aja tuh foto ama email-email gak guna.

Masalahnya  di email saya itu ada puluhan ribu yang belum terbaca. Walhasil, kapasitas tetep penuh…mata aja nambah jereng.

Tapi sayah bertahan, berjuang! Jangan sampai ada tambahan tagihan lagi.
Sampai akhirnya drama si para generasi matahari alias Descendants of The Sun nongol dua bulan lalu….dan pertahanan saya runtuh!!!!

pic cr to : Soompi 
 Tanpa ragu saya klik tombol agree dan sedekahkan dua puluh ribu ke gugel Amerika per bulan supaya saya bisa update blog soal Yoo Si Jin dan kawan-kawannya (yang berdada bidang, rupawan, romantis gak karuan, lelaki idaman, enak dilihat dan dibawa buat kondangan) itu.


Dang! Dramanya Joong Ki yang baru ini meledak. Ratingnya mencapai 35 persen di Korea Selatan. Lalu saya tidak sendirian, banyak wanita tergila-gila sama dia….dan melakukan hal gila. Hohohoho
Di Cina, pemerintahnya bahkan kasih himbauan khusus dalam menonton drama ini. Mereka khawatir para wanita di sana terlena dan menjadikan standar laki-laki ideal seperti Song Joong Ki. Pemerintah khawatir ini akan berdampak pada pernikahan warganya, mereka cerai, lalu gak beranak pinak. Gak percaya ? Gugel it!

Di Korea, si presidennya si Ibu Park Geun Hye sampe mensyen khusus si Song Joong Ki ini dan jadiin dia semacam duta – suami siaga- Korean Tourisme gitu deh.  Dahsyatnya, gara-gara pesona drama ini, ketika semua drama yang tayang di malam itu dihilangkan karena ada pengumuman pemilu, pengecualian berlaku buat para generasi matahari ini ….bah!!

Siapa yang gak baper ngeliat muka begini....
Itu efek global. Efek lokal di kisaran lingkaran pertemanan sayah ternyata tak kalah dahsyat.
Begini, saya punya kawan seorang lawyer ibukota yang sangar membahana. Sebut saja Jume, nama panggilannya. Bertahun-tahun saya temenan ama dia, kaga pernah dia kepincut ama drama Korea. Doi sibuk bekerja, memasak, mengabdi pada suami, dan bekerja lagi.

Ini cewek sangar abis. Saking sangarnya, kalau ada lelaki iseng godain dia, dia bisa minta suaminya buat tonjokin atau kalo perlu bunuh ituh orang. “Tenang aja, kalo kamu sampe dipenjara. Aku bisa keluarin kamu dari situ. Istri kamu ini pengacara!”  Begitu motivasi yang dia berikan ke suaminya, haha!!  (Bisa bayangin betapa sangarnya ini perempuan kan ?).

Terus tauk-tauk dia jejeritan di grup kampus (yang isinya tukang gosip diva-diva kampus angkatan), dan memuja-muja si kapten Yoo Si Jin. “Ya Alloh, Gustii..kremet-kremet gue nonton nih drama,” kata doi.

Dia bahkan sampai abai sama berkas-berkas sidangnya, melupakan fase dandan dan perawatannya, dan sempet-sempetin streaming di jeda-jeda sidang..demi melihat drama ini. Sungguh tak menyangka.

Kawan saya lainnya adalah Kaka Ira, yang diem-diem ketahuan pasang wallpaper Kapten Yoo Si Jin di tabletnya. Pas ketahuan , dia nyengir..lalu bilang. “Sorry ya, Gus..gue gak tahan soalnya.” Hahahaha!!!

Biasanya wallpaper doi itu foto ponakannya yang setengah bule dan imut. Tapi tampaknya kali ini doi mulai lupa statusnya sebagai tante. Pemasangan wallpaper Yoo Si Jin adalah penegasan statusnya sebagai perempuan lemah iman. Lemah banget malah. Haha.

Atau adalagi, teman saya yang sangat solehah. Yang puasanya Senen-Kamis, Selasa-Jumatnya karaokean. Diam-diam dia mengaku selama ini waktu subuhnya tercuri. “Ya ampun, Gus. Biasanya gue abis subuhan kadang doanya panjang. Ini gue persingkat, gara-gara streaming drama.”

Jeritan Suara Fangirl

FYI, karena ini dramanya tayangnya malam, jadi baru subuh kita bisa liat drama yang ada subtittlenya. Gara-gara Yoo Si Jin, doa terkonversi jadi nonton drama. Semoga Tuhan menerima semua tobat kita. Amin.

Tingkat kegalauan para fans perempuan ini masih banyak lagi sebenernya. Ada yang sampe berilusi tingkat tinggi, sampai sotosop foto doi ama Song Joong Ki. Ada yang bahkan gue sama dia sudah berjanji, bakal stalking sepenuh hati jika Song Joong Ki kemari.

Duh, kalo Patih Gajah Mada tahu generasi penerusnya cuma bisa bikin sumpah sebatas komitmen untuk mengejar idola. Pasti kepala gue ama temen gue itu udah digetok ama satelit Palapa. Bukannya bercita-cita satukan Indonesia, malah berangan-angan menyatu dengan idola. Bahaya emang.
Kalian perlu tahu, fangirl itu punya jargon : Mengejar Idola Kita Bersama, Mengejar Jodoh Pusing Sendiri

Huff…

Masalah makin nambah ketika sayah tahu bahwa kaum laki-laki juga ikutan. Kali ini jelas mereka tergila-gila dengan kehadiran Song Hye Kyo (yang menurut mereka dari zaman endless love, full house, masih imut-imut aja mukanya).

Misal, ada satu kawan pas sayah lagi ngetwit Yoo Si Jin tau-tau dia balas, “Aduhh Rabu-Kamis masih jauh nih.” Dan itu cowok!!! Ampun mak jang.

Atau ada kawan sayah, yang karena kantor barunya ga bisa akses internet kecuali urusan kerjaan…dibela-belain sampe beli B*ltd an beli kapasitas puluhan giga supaya bisa donlod!!

Terus kalian pikir akal sayah masih sehat walafiat melihat si Idola begitu bersinar di layar kaca ? Enggaklah!! Idola itu bisa bikin jatuh hati dan jatuh miskin.

Setelah pengorbanan dua puluh ribu sebulan, selama dua bulan drama berjalan kalo emosi sedang tidak stabil saya bisa impulsif.

Beli gincu mahal yang dipake sama si aktris di drama. Lebay emang.
Contohnya dalam membeli gincu ini. Najis berat saya sampe beli gincu yang dipake sama si Song Hye Kyo di drama itu…bukan gara-gara biar mirip dia atau penasaran sama warnanya. Emang harus punya aja, harus ngerasain…… pokoknya ga penting!

Emang pengen ngerasain apa sih ??

Ngerasain gincunya diacak-acak si Kapten


Noted : Kalo abis posting ini terus ada cowok yang rese komen soal fangirl-fangir. Cuekin ajah, yang penting kita bahagia. Itu tandanya dia itu bukan kurang piknik, tapi emang kurang ganteng aja…terus iri hati.



Minggu, 01 Februari 2015

Dunia Sekitar Punggung Hyun Bin!

Postingan pertama di 2015, isinya mereview kembali peristiwa di 2011.

Hyun Bin dari samping...dipoto oleh Seul Gi Onnie :) , itu sebelahnya ahjussi yang sangat familiar oleh para fangirl XDD

Udah dua pekan ini jagad drama perKorean dihebohkan dengan kembalinya Hyun Bin ke layar kaca (kalo gue sih di laptop), setelah hampir empat tahun vakum karena si aktor sibuk wajib militer dan lain-lain.

Melihat Hyun Bin di drama barunya membuat gue cengar-cengir sendiri selama dua minggu ini, rasanya gak percaya aja gitu bahwa gue pernah berada di jarak yang sangat dekattttttttt sekali dengan dia beberapa tahun lalu. 

Tepatnya 5 dan 6 Oktober 2011 ketika Hyun Bin berkunjung ke Indonesia.
Kedekatan jarak gue dan Hyun Bin saat itu bener-bener sangat dekat, tidak ada penghalang maupun pembatas diantara kami berdua. Sekalipun ada batas sifatnya tak kasat mata, yaitu sisa-sisa iman dan harga diri yang masih mampu mengontrol nafsu di dalam diri supaya gak main peluk dan cipok itu aktor.

Hyun Bin lagi tenar-tenarnya di Indonesia waktu 2011 gara-gara drama Secret Garden doi yang bombastis, setelah drama dia langsung masuk wajib militer. Gak tahu kenapa di tahun itu pemerintah Indonesia beli senjata dari Korea Selatan, dan Hyun Bin pun diboyong ke sini oleh mereka sebagai bonus.

Denger-denger sih ketampanan Hyun Bin ini cukup fenomenal juga di kalangan ibu-ibu pejabat negeri kita. Jadi kabarnya ada permintaan khusus dari nyonya-nyonya petinggi agar pas serah terima senjata atau apalah gitu Hyun Bin dibawa buat sekedar jumpa fans eksklusif.

Jadi kebayang percakapan dialog fiktif begini :

Ibu Pejabat : Pa, brosur apaan tuh ?
Bapak Pejabat : Ini Mah, Korea nawarin beli tank doi.
Ibu Pejabat : Korea Selatan ? Yang dramanya bagus-bagus ituh ?
Bapak Pejabat : Iyah
Ibu Pejabat : Aduh Paaaa… Mama ngefans banget ama dramanya. Mama abis nonton drama judulnya Secret Garden. Yang maen kasep pisan Pah, namanya Hyun Bin. Ceritanya lucu tapi sedih juga Pah, Mamah sampe gak tega…karunya ama si Hyun Bin di situh. Eta ya Pah, caritanya si Ambu-nya Hyun Bin gak satuju si Hyun Bin nikah sama si pacarnya. Kasihan banget Pah pokoknya.
Bapak Pejabat : Terus ?
Ibu Pejabat : Yah maksud Mama, mama teh penasaran sama hidup si Hyun Bin sekarang. Kalau kita bisa beli tank sekalian dapat kabarnya Hyun Bin bisa gak ? Yah, syukur-syukur kalo Hyun Bin-nya bisa dibawa ke sini juga biar Mamah tahu dan lebih yakin kalo dia sehat walafiat.
Bapak Pejabat : Ya udah biar Mamah gak penasaran , Papa pesenin tank-nya lima biji gak pake cabe. Biar mamah seneng.
Ibu Pejabat : Aduh Papahhhhhh, Papah emang paling hebat. Kalo kaya gini mah Papa gak kalah kasep sama si Hyun Bin. Istilah anak gaul mah sebelas-dua belas, Papah udah kaya kembaran si Hyun Bin. Papa mirip BonBin!!
Bapak Pejabat : (senang dipuji meski tidak paham kalo BonBin artinya Kebon Binatang).

Begitulah, sampai akhirnya Hyun Bin bisa datang ke Indonesia dalam rangka ulang tahun TNI 2011 lalu.

Jumat, 04 Juli 2014

2NE1, Konser, dan Inflasi

Akhirnya, setelah sekian lama mengagumi dan menggandrungi..datang juga kesempatan untuk menonton satu-satunya girlband idola gue saat  ini : 2NE1 (baca : to anyone).
Agak susah sih ya bacanya, bokap gue aja nyebutnya tunek’I, kantor gue..pas rapat besar bacanya tuniwan. Huff…

Girlband beranggotakan CL, Dara, Bom, dan Minzy ini akhirnya maen-maen ke Jakarta (sambil cari duit) 8 Juni lalu. Ahad hampir sebulan lalu, gue kesampean juga ngeliat aksi 4 cewek keren dan single ini di atas panggung. Whuoooo!



Menurut gue, yang bias ini, 2NE1 mewakili para perempuan yang awesome meski masih single (dicari-cari aja sih kesamaannya). Beda ama girlband kebanyakan, tubuh anggota girlband ini lumayan sekel-sekel. Sampai akhirnya gue punya misi memiliki tubuh seperti CL…..sekarang gue masih di tahap XL.

CL!!!


Lagu-lagu mereka juga beat-nya lumayan powerful, cocok buat bangkitin semangat buat orang yang hobi tidur kaya gue. Wuih udah pokoknya gue bias banget.
Secara keseluruhan tata panggungnya ga mewah , gak kaya konser-konser anak buah SM, tapi kualitasnya gak kalah jauh. Sound dan vocal mereka gak main-main…stamina juga. Sayang konsernya cuma berlangsung 2 jam kurang.

Gue nonton konser ini bareng salah satu sohibul dari geng perawan tunggal ika. Udah selesai nonton dan memuja-muji si artis, pas di mobil, si Mbak Ira kemudian komentar. “Gus, ini konser pertama yang kita datangi ya?”

IYAAAAAAAAAAAAA!!!! Dahsyat banget dah gue, sebagai kaum kelas menengah yang berjuang mati-matian dan gak sampe-sampe ke atas, untuk tahun ini rekor banget….baru nonton konser di tengah tahun. Huoooooooooo……..

Setelah dipikir-pikir, selain karena artis yang datang juga ga sebanyak taon lalu *Alhamdulillah*, juga karena faktor duit.
Ini kelihatan jelas, soalnya…baru kali ini kita beli tiket pas hari H melalui layanan informal (baca: Calo). Ya ampunnnn…..udah beli di calo, kita tawar pulak. Jadi kita dapat tiket silver yang 700 ribuan seharga 350 ribu. Itupun udah ngelewatin 3-4 lagu, pokoknya sampe calonya putus asa nawarin ke kita dengan harga tinggi.

“Gak ada, Bang, duitnya segitu udah. Kalo mao 350 ambil dah, kalo lebih saya entar ga bisa pulang,” sok melassss…akhirnya abang calo-nya ngalah.

Tapi emang yes….inflasi ini lagi berasa banget, selaen dari konser, sebelomnya gue juga belanja odol harganya naek 3 kali lipat sampe jadi Rp 24 ribu..ampun dah. Mengingat inflasi yang semakin gila dan kebutuhan hura-hura tak kunjung menurun, gue berharap tahun ini ada keajaiban ekonomi yang melanda negeri ini. Amin.


Enjoy ya poto-poto konser dari sohib saya ; Carlina @eunsi