Tampilkan postingan dengan label Yang Koplak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yang Koplak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 April 2019

Cerita Cinta yang Benar-Benar Buta!

Mumpung sedang lowong, kali ini gue ingin bercerita tentang sepasang kawan yang kadar cintanya berlebihan.

Sebenarnya, gue pernah menceritakan pasangan ini di blog yang serba tidak jelas dan dibikin saat-saat masa galau dulu; di sini

Nah, ini masih membahas pasangan yang sama. Sebut saja nama mereka adalah Hani dan Bani. Hani si perempuan, dan Bani si lelaki.

Hani ini jurnalis ekonomi, kini sudah menikah dengan Bani dan memiliki putri yang lucu. Meski berkawan bertahun-tahun dengan Hani, kadang sampai sekarang gue gak ngerti bagaimana cara dia memandang dunia dan isinya.

Tiga tahun lalu, waktu kami masih hobi nonton drama Korea di Press Room Kementerian ESDM. Gue iseng bertanya pada Hani untuk menguji rasa cintanya dia pada Bani – yang waktu itu masih pacarnya.

“Han, Lee Min Ho sama laki loe gantengan mana?”

Ini Lee Min Ho, pic courtesy @li_min_ho_official


Hani jelas menjawab pacarnya lebih ganteng. Tapi bukan itu yang membuat gue terkezut. Yang bikin gue shock adalah kalimat lanjutannya.

“Jelas Bani lah, Mbak. Lagian si Lee Min Ho kan mirip MS Hidayat!”

MS HIDAYAT, mohon maaf ini buat yang belum tahu Pak MS Hidayat, ini bapak mantan Menteri Perindustrian. Gue shock lah. 

MS HIDAYAT MIRIP LEE MIN HO DARI MANANYAAA????



(Gue sebenernya mau bilang ; MS Hidayat ganteng belah mananya?? Tapi takut kualat kan).

Singkat cerita, tiga tahun kemudian setelah pernyataan itu, saya pikir Hani sudah sembuh. Tapi ternyata enggak juga tuh.

Intinya, awal Maret lalu kami janjian untuk kondangan ke Padang karena salah satu kawan karib kami akhirnya menikah. Setelah memacari 13 anak gadis tanpa memberi kepastian. 

Waktu mau ke Padang, Hani ini ribet banget. Nanya-nanya mulu kaya wartawan. Ya, emang profesinya sih.

Mbak, lo ikut ga?”
“Ikut, kenapa emang?”
“Kalo lo ikut, gue pengen bawa anak gue. Kalo lo gak ikut gue jalan sendiri aja. Anak gue ama bapaknya.”
“Lah, ngapa bisa gitu? Gue entar jagain anak lo?”
“Kagak Mbak, kalo ada loe kan anak gue ada temen mainnya.”

Gue bingung ini, anak dia itu umurnya 3 taon. Gue 30 tahun. TEMEN MAIN DARI MANA, YA TUHANNNNN!

Jawaban dia simple;  “Ya kan lo berdua sama-sama suka Elsa Frozen!”

Ya kalo gitu caranya AKU BERTEMAN DENGAN SELURUH BOCAH DI PENJURU DUNIA DONG! Biarlah sudah LET IT GOOO!


Alhasil, ujungnya si Hani gak jadi bawa anaknya. Bukan karena gue gak mao nemenin dan maen frozen-frozenan, tapi karena tiket pesawat yang naiknya lebih cepat dan tinggi dibanding kenaikan gaji. 

Sampai di Padang, siang jelang sore. Kami memutuskan ke Bukit Tinggi dulu buat cari makan dan foto-foto. 

Perjalanan dari Bandara ke Bukit Tinggi ada kali sekitar 2 jam. Nah, sepanjang jalan ini lah gue rasanya mau muntah. Bukan karena jalanan di Padang naik turun dan meliuk-liuk, tapi karena kelakuan si Hani. 

Loe bayangin aja, saat mobil naik turun. Tiba-tiba Hani berceloteh. 

“Mbak, Hamish Daud ganteng ya.”

Gue Diemin.

“Hamish Daud ganteng ya, Mbak ya! Kaya lakik gue, Bani!”

ASTAGFIRULLOH, “SITU RAISA YA?” -> spontan gue teriak. Intinya gue berargumen, dilihat dari sisi mana sih suaminya itu mirip Hamish Daud. Kan Kelen tahu lah seganteng apa Hamish Daud. 

Mohon maaf ya para penggemar Hamish Daud


Hani masih kekeuh, “Ya Mbak, coba lo liat deh. Laki gue sekarang agak gemukan Mbak, kalo dilihat-lihat bisa mirip Hamish Daud.”

Gue tantang untuk cek Instagram Hamish Daud. 

Lalu, dia scroll sampai bawah. “Iya Mbak, kok gak ada ya. Perasaan kalo gue liat muka Bani mirip kok.”

JADI INI RAISA KW PAKE PERASAAN SAJAH SODARA-SODARA.

TIAP LIHAT MUKA SUAMINYA DIA PIKIR MIRIP HAMISH DAUD. TAPI DIA TIDAK PERNAH CEK DAN KONFIRMASI DENGAN FOTO HAMISH DAUD SENDIRI.

guling-guling dulu biar sehat jiwa inih


Lelah hamba. 

Minggu, 20 Mei 2018

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa


Marhaban Ya Ramadhan

Di bulan suci ini, izinkan gue untuk sesekali memposting tulisan yang tidak berguna alias nirfaedah.

(Lah, emang setiap postingan loe nirfaedah, Gus!). Tapi sebelum melanjut ke tulisan, ada baiknya gue menjawab tanya kawan-kawan yang penasaran selama ini. Yakni, pertanyaan tentang:

Kenapa gue hobi memposting tulisan nirfaedah di blog ini?

Jawabnya mudah, karena buat gue lebih baek posting nirfaedah dibanding menyebarkan paham yang berbahaya bagi nusa dan bangsa. #TSAHHHHHH!



Baiklah, mari kita lanjutkan.

Di bulan puasa ini, tentunya kita semua ingin berlomba-lomba dalam kebaikan dan meraup pahala sebanyak-banyaknya. Menjaga amal ibadah kita agar tak ternoda hingga hari raya.

Mengapa kita harus menjaga amal ibadah hingga hari raya? Sungguh, Tuhan Mahatahu akan kondisi umatnya, karena menjaga amal ibadah jauh lebih mudah ketimbang menjaga THR kita hingga hari raya. #abaikan.

Itulah yang saya syukuri, untung Tuhan minta jaga amal ibadah. Kalo sampe Tuhan minta juga kita jaga THR dan berat badan kita sampai hari raya, amsyong udah loe semua sebagai umat-Nya.

Nah, agar puasa kita terjaga selama Ramadan ini. Ada baiknya (tidak) usah dibaca tulisan di bawah ini mengenai hal-hal yang bisa membatalkan puasa kita.

1. Niat

Tahap pertama dalam berpuasa adalah niat. Jika Anda seharian telah menahan lapar dan haus, namun hingga adzan magrib berkumandang baru teringat bahwa Anda belum niat untuk puasa, ada yang bilang bahwa puasanya tidak sah.

Siapalah kita ini menentukan apakah puasa sah atau tidak, karena ini ibadah yang langsung berurusan dengan Tuhan.

Tapi, sebelum Anda menjalani puasa, memang harus dipastikan bahwa anda tak lupa berniat dan juga tak salah niat. Niatkan puasa Anda untuk Lillahi Taala. Jangan sampai Anda niat berpuasa tapi hanya untuk kepentingan dunia.

Misal, “Ya Alloh saya niat puasa karena disuruh emak/bapak/istri saya.”

Atau jangan sampai salah baca niat, mau puasa tapi yang dibaca adalah niat untuk melamar anak orang. Tahan, Sob!


2. Tidur

Saking berkahnya bulan ini, ada yang bilang kalau.. 




Tapi bobo yang seperti apa? Tentu tidak semua bobo masuk kategori ibadah, bahkan ada jenis bobo yang bisa membatalkan puasa Anda.

Yakni, bobo dengan suami orang.

Waspadalah, tidur dengan suami atau istri sendiri di siang bolong saat puasa saja sudah bahaya, apalagi tidur dengan suami atau istri orang lain.

Kamis, 12 Januari 2017

Terbang Bersama Gita Wirjawan

Ini bukan slogan baru maskapai penerbangan. Ini cuma cerita seorang bekas wartawan yang kegirangan bisa terbang bareng – satu pesawat – sama salah satu mantan menteri yang dikenal karena berparas rupawan. Bapak Gita Wirjawan atau #GantengWirjawan.

Di zaman SBY jadi presiden, entah kebetulan atau tidak, alhamdulillah ada beberapa pejabat yang wajahnya lumayan enak dilihat dan diperhatikan. Dulu, saya menyebutnya sebagai Ministers over Flowers (biar kaya Boys over Flower gitu). Mereka adalah ; Gita Wirjawan, Marty Natalegawa, dan Julian Aldrin Pasha. Oke, yang terakhir bukan menteri...tapi kan ada di lingkungan istana dan cakep juga, jadi tetep dihitung.

Kadang-kadang, biar genap jadi 4 dan dimirip2in sama F4, saya suka nambahin Ganjar Pranowo yang waktu itu masih di DPR. (Untuk bahasan Pak #GantengPranowo bisa dibaca di sini )
Nah, kalau liputan, apalagi para wartawan perempuan, lumayan lah kalo nara sumber yang ditemuinya ada salah satu dari pejabat F4 itu. Biar kata deadline ketat, isu berat, tetap ada setitik nikmat yang masih bisa kita icip-icip hanya dengan memandang mereka.

Sebagai wartawan ekonomi, yang paling sering saya lihat waktu itu adalah Pak Gita Wirjawan. Saya beberapa kali meliput beliau sejak jadi Kepala BKPM sampai Menteri Perdagangan. Inget banget pertama kali liputan beliau itu untuk liput capaian investasi kuartal iii , tahun berapa gitu. Saya yang waktu itu masih cupu, kerap terpana tiap kali beliau konpers.

#GantengWirjawan pic cr to google

Saat sesi tanya jawab, tiba tiba seorang wartawan ekonomi yang sangat senior dan fenomenal mengacungkan jarinya dan hendak mengajukan pertanyaan. Semula saya biasa aja, tapi kata pertama yang diucapkan si kakak wartawan untuk bertanya membuat saya khilaf, sampai merobek-robek rilis yang masih jauh dari syarat pressklaar itu.

Si kakak wartawan tiba-tiba menyapa Pak Gita dengan asiknya dengan sapaan, “Mas Gita, nanya dong.” MAS!! MAS!!!

Dekat kali si Kakak dengan bapak tampan ini, pikirku (ngapa tiba-tiba Batak?).

Ujungnya, saya pun mengetik berita sambil terus kepikiran dan diiringi api cemburu. Untung masih diiringi api cemburu, coba kalo sampai diiringi rombongan qasidah, pasti gak kelar tuh berita.


Selang beberapa tahun waktu terus berjalan, saya tetap meliput seperti biasa sambil curi-curi memuji ketampanan si bapak. Akhirnya, si bapak selesai jadi menteri, saya pun selesai menjadi wartawan. Hingga, pada tanggal 11 Januari 2017 sebuah keajaiban terjadi.

Saya yang kini bukan wartawan mendapat tugas untuk dinas ke Bali dengan seorang kawan. Yah, namanya pegawai biasa kami juga pasti naek pesawat biasa-biasa aja dong ya. Yang penting bisa terbang. Tanpa disangka, ketika mau antri masuk pesawat, tertangkaplah oleh mata ini kilasan wajah tampan yang familiar...(tsahh).

Beliau sedang duduk dan menatap hapenya dengan khusyuk, mungkin sedang hapalan doa atau surat pendek. Lalu, dengan sok dramatisnya, saya pun (sok) memberanikan diri untuk menyapa. “Pak Gitahhh?” kata saya , dengan intonasi aktris telenovela.

Cara menyapa Pak #GantengWirjawan


Pak Gita pun mengangkat kepalanya, reaksi normal kalau disapa. Yang gak normal itu kalo disapa terus angkat tangan, emang sini makhluk jadi-jadian. Kami pun lanjut bertukar sapa dan saling (tepatnya saya sih yang mengingatkan diri siapa saya sebelumnya) memperbarui kabar apa yang sekarang lagi dikerjakan.

Lalu, saya mohon diri untuk masuk pesawat duluan. Sambil masuk pesawat, saya jelas ga bisa nahan nyengir. Saya dan kawan saya dapat kursi di barisan lumayan depan, meskipun tetap di belakang pilot (ya iyalah). Kawan saya paling pojok, saya di tengah, kursi sebelah saya masih kosong.

Jeng-jeng, masuklah si bapak tampan dalam pesawat. Tiba-tiba dia berhenti di baris depan kursi saya. Ah, pikir saya, sayang amat. Coba aja si bapak duduk di sebelah saya, doa saya dalam hati.
E mamake, tau-tau si bapak ternyata beneran duduk di sebelah saya!! AH!!! Cepat kali kau kabulkan doa hambamu, Tuhan!! Sayang kali rupanya kau pada hamba satu ini.

Si bapak pun tersenyum dan menyapa kembali. Saya balas dengan senyum. Lalu sibuk untuk membuka hape lagi, sementara saya sibuk kasih tau kawan-kawan kalo saya duduk sebelahan ama orang ganteng. Karena saya rata-rata berteman sama wartawan, kalau kita mau cerita biasanya mereka minta bukti dulu baru percaya. Bingung juga saya sebenarnya, mereka itu kawan atau polisi, minta bukti muluuu.

Pesawat take off, saya deg-degan. Apa yang harus saya lakukan kalo duduk sebelahan ama bekas menteri yang masih tampan begini. Pastinya ngobrol dong ya, ya masa saya ajak mancing di pesawat.
Untungnya, pengetahuan saya seluas badan saya (ehem).

Sesekali si bapak membuka bukunya yang bertemakan ekonomi, dan mencoret-coret dengan pulpennya. Duh, pikir saya, tadinya saya kepikiran mau nonton drama sambil tunggu pesawat landing, tapi malu lah ya. Sebelah saya buka buku, masa saya nonton drama.

Biar gak kelihatan sebagai perempuan yang kebingungan, saya mencari buku di dalam tas saya, yang Alhamdulillah ada yang kebawa. Buku yang lagi saya bawa adalah karya penulis Jepang bernama Hiromi Kawakami berjudul “Strange Weather in Tokyo”.
Buku yang entah mengapa tiba-tiba jadi menarik saat duduk bareng Pak #GantengWirjawan

Buku ini sebenarnya udah dua bulan gak tamat-tamat saya baca, karena alurnya yang lambat dan topiknya yang aneh. Tau kenapa ? Karena ceritanya berkisah tentang perempuan umur 30 an yang jatuh hati dengan pria paruh baya.

Kok Ya saat itu tiba-tiba tema buku itu jadi menarik!!! Kok ya kayanya ngepasss atau dipas-pasin gitu. Somehow, saya merasa sangat terikat dengan cerita di buku itu, kayaknya bisa bayangin gitu dan udah dapat visualnya. Somehow.

Minggu, 08 Januari 2017

Apalah Arti Sebuah Nama ?


Inget dong ini dari drama apa ? pic cr to melissaleavesthevillage

Begitu kata William Shakespeare. Gampang sih buat Mbah Shakespeare bilang begitu, soalnya doi gak lahir di Indonesia. Di Indonesia, nama itu perkara penting dan sakral. Apalagi kalau si yang punya nama punya gelar bertingkat, kaya rumah susun, atau punya gelar yang membuktikan dia keturunan (bukan ke tanjakan apalagi ke belokan) bangsawan. Wajib hukumnya buat dicantumkan.

Selain buat pamer, nama di negeri ini juga kadang-kadang memiliki kode tertentu. Kadang kodenya berupa doa, singkatan peristiwa tertentu, rumus matematika, kode benda atau tumbuhan kesayangan, artis favorit,  dan bahkan kode produksi (apa inih!!).

Tapi itu hanya dilakukan orang-orang zaman dulu, kalau generasi sekarang hobi banget namain anaknya dengan nama yang susah dieja. Mungkin, ini karena mereka gak mau nama anak mereka sama kaya nama yang diberikan oleh kakek nenek ke ibu bapaknya.

Meskipun gak semua kaya gitu, masih ada beberapa kawan saya yang begitu punya anak namanya sangat bagus dan terdengar Indonesia (maksudnya ga kebarat2an atau kearab2an gitu). Mereka memilih nama dari bahasa daerahnya, sansekerta, atau bahkan alam sekitar.

Nah, ngomong-ngomong soal nama ini, kebetulan beberapa pekan lalu seorang kawan yang gabung di kumpulan perkawanan wartawan dan bekas wartawan yang mulai renta ada yang baru dianugerahi seorang putri.

Kawan ini kemudian menamakan putrinya yang baru lahir : Kirana Segara Bening artinya cahaya yang terang dari lautan yang jernih. Nama yang bagus.
Terus, tante-tante dan om-nya di grup itu mulai ribut deh soal nama masing-masing  dan rahasia di balik penamaan mereka.

Retno Ayuningtyas misalnya, dia mengeluh karena nama dari orang tuanya itu artinya : cantik di dalam. Jadi selama hidupnya, penampakan luar orang ini jutek dan judes banget. Kecantikannya bener-bener tersembunyi di dalam ( di dalam limit kartu kreditnya yang luar biasa dan sering dioptimalkan kawan-kawannya, tepatnya).

Ada juga Ayu Primasandi yang bingung apa arti namanya, selain kata Ayu yang yang artinya cantik dan Prima yang bisa diartikan pertama atau ganjil, lalu apa manfaat kata Sandi di namanya ?
Waktu itu gue menebak, mungkin arti keseluruhan namanya adalah : Anak pertama yang cantik hasil kode-kodean bapak dan ibunya. (Kodenya bagaimana ? Bisa ditanya ke produsen terkait).

Soal nama, jelas kawan-kawan kita yang berasal dari Padang selalu punya nama yang nyentrik. Nama yang kalau dibaca terkesan kebarat-baratan, tapi ditulis dengan ejaan lokal. Misal, Michael yang bisa berubah jadi Maikel – dibaca sama, ditulis beda-. Coba ditelusuri kawan-kawan yang berdarah minang, pasti ketemu deh nama-nama kaya begini.

Beruntung Kanye West lahir di Amerika jadi namanya gak ribet. Coba doi lahir di Tebet, yang bisa terbagi dari Tebet Barat Timur Dalam, Tebet Timur Dalam, Tebet Nasuha (Itu Tobat!), dan laen laen 

Minggu, 17 April 2016

Yoo Si Jin & Takluknya Jutaan Hati Perempuan

Begini. Udah berbulan-bulan sayah gak update blog karena satu hal…kapasitas google drive yang kepenuhan. Kotak masuk email sayah lewati batas dan menyebabkan saya gak bisa upload atau  posting gambar di blog..(yang notabene pake akun gugel).

Hampir berbulan-bulan bimbang mau beli apa gak ?  resikonya kalo beli kena tagihan dua dolar tiap bulan  ke kartu kredit. Akhirnya saya pilih tahan, mending hapus-hapusin aja tuh foto ama email-email gak guna.

Masalahnya  di email saya itu ada puluhan ribu yang belum terbaca. Walhasil, kapasitas tetep penuh…mata aja nambah jereng.

Tapi sayah bertahan, berjuang! Jangan sampai ada tambahan tagihan lagi.
Sampai akhirnya drama si para generasi matahari alias Descendants of The Sun nongol dua bulan lalu….dan pertahanan saya runtuh!!!!

pic cr to : Soompi 
 Tanpa ragu saya klik tombol agree dan sedekahkan dua puluh ribu ke gugel Amerika per bulan supaya saya bisa update blog soal Yoo Si Jin dan kawan-kawannya (yang berdada bidang, rupawan, romantis gak karuan, lelaki idaman, enak dilihat dan dibawa buat kondangan) itu.


Dang! Dramanya Joong Ki yang baru ini meledak. Ratingnya mencapai 35 persen di Korea Selatan. Lalu saya tidak sendirian, banyak wanita tergila-gila sama dia….dan melakukan hal gila. Hohohoho
Di Cina, pemerintahnya bahkan kasih himbauan khusus dalam menonton drama ini. Mereka khawatir para wanita di sana terlena dan menjadikan standar laki-laki ideal seperti Song Joong Ki. Pemerintah khawatir ini akan berdampak pada pernikahan warganya, mereka cerai, lalu gak beranak pinak. Gak percaya ? Gugel it!

Di Korea, si presidennya si Ibu Park Geun Hye sampe mensyen khusus si Song Joong Ki ini dan jadiin dia semacam duta – suami siaga- Korean Tourisme gitu deh.  Dahsyatnya, gara-gara pesona drama ini, ketika semua drama yang tayang di malam itu dihilangkan karena ada pengumuman pemilu, pengecualian berlaku buat para generasi matahari ini ….bah!!

Siapa yang gak baper ngeliat muka begini....
Itu efek global. Efek lokal di kisaran lingkaran pertemanan sayah ternyata tak kalah dahsyat.
Begini, saya punya kawan seorang lawyer ibukota yang sangar membahana. Sebut saja Jume, nama panggilannya. Bertahun-tahun saya temenan ama dia, kaga pernah dia kepincut ama drama Korea. Doi sibuk bekerja, memasak, mengabdi pada suami, dan bekerja lagi.

Ini cewek sangar abis. Saking sangarnya, kalau ada lelaki iseng godain dia, dia bisa minta suaminya buat tonjokin atau kalo perlu bunuh ituh orang. “Tenang aja, kalo kamu sampe dipenjara. Aku bisa keluarin kamu dari situ. Istri kamu ini pengacara!”  Begitu motivasi yang dia berikan ke suaminya, haha!!  (Bisa bayangin betapa sangarnya ini perempuan kan ?).

Terus tauk-tauk dia jejeritan di grup kampus (yang isinya tukang gosip diva-diva kampus angkatan), dan memuja-muja si kapten Yoo Si Jin. “Ya Alloh, Gustii..kremet-kremet gue nonton nih drama,” kata doi.

Dia bahkan sampai abai sama berkas-berkas sidangnya, melupakan fase dandan dan perawatannya, dan sempet-sempetin streaming di jeda-jeda sidang..demi melihat drama ini. Sungguh tak menyangka.

Kawan saya lainnya adalah Kaka Ira, yang diem-diem ketahuan pasang wallpaper Kapten Yoo Si Jin di tabletnya. Pas ketahuan , dia nyengir..lalu bilang. “Sorry ya, Gus..gue gak tahan soalnya.” Hahahaha!!!

Biasanya wallpaper doi itu foto ponakannya yang setengah bule dan imut. Tapi tampaknya kali ini doi mulai lupa statusnya sebagai tante. Pemasangan wallpaper Yoo Si Jin adalah penegasan statusnya sebagai perempuan lemah iman. Lemah banget malah. Haha.

Atau adalagi, teman saya yang sangat solehah. Yang puasanya Senen-Kamis, Selasa-Jumatnya karaokean. Diam-diam dia mengaku selama ini waktu subuhnya tercuri. “Ya ampun, Gus. Biasanya gue abis subuhan kadang doanya panjang. Ini gue persingkat, gara-gara streaming drama.”

Jeritan Suara Fangirl

FYI, karena ini dramanya tayangnya malam, jadi baru subuh kita bisa liat drama yang ada subtittlenya. Gara-gara Yoo Si Jin, doa terkonversi jadi nonton drama. Semoga Tuhan menerima semua tobat kita. Amin.

Tingkat kegalauan para fans perempuan ini masih banyak lagi sebenernya. Ada yang sampe berilusi tingkat tinggi, sampai sotosop foto doi ama Song Joong Ki. Ada yang bahkan gue sama dia sudah berjanji, bakal stalking sepenuh hati jika Song Joong Ki kemari.

Duh, kalo Patih Gajah Mada tahu generasi penerusnya cuma bisa bikin sumpah sebatas komitmen untuk mengejar idola. Pasti kepala gue ama temen gue itu udah digetok ama satelit Palapa. Bukannya bercita-cita satukan Indonesia, malah berangan-angan menyatu dengan idola. Bahaya emang.
Kalian perlu tahu, fangirl itu punya jargon : Mengejar Idola Kita Bersama, Mengejar Jodoh Pusing Sendiri

Huff…

Masalah makin nambah ketika sayah tahu bahwa kaum laki-laki juga ikutan. Kali ini jelas mereka tergila-gila dengan kehadiran Song Hye Kyo (yang menurut mereka dari zaman endless love, full house, masih imut-imut aja mukanya).

Misal, ada satu kawan pas sayah lagi ngetwit Yoo Si Jin tau-tau dia balas, “Aduhh Rabu-Kamis masih jauh nih.” Dan itu cowok!!! Ampun mak jang.

Atau ada kawan sayah, yang karena kantor barunya ga bisa akses internet kecuali urusan kerjaan…dibela-belain sampe beli B*ltd an beli kapasitas puluhan giga supaya bisa donlod!!

Terus kalian pikir akal sayah masih sehat walafiat melihat si Idola begitu bersinar di layar kaca ? Enggaklah!! Idola itu bisa bikin jatuh hati dan jatuh miskin.

Setelah pengorbanan dua puluh ribu sebulan, selama dua bulan drama berjalan kalo emosi sedang tidak stabil saya bisa impulsif.

Beli gincu mahal yang dipake sama si aktris di drama. Lebay emang.
Contohnya dalam membeli gincu ini. Najis berat saya sampe beli gincu yang dipake sama si Song Hye Kyo di drama itu…bukan gara-gara biar mirip dia atau penasaran sama warnanya. Emang harus punya aja, harus ngerasain…… pokoknya ga penting!

Emang pengen ngerasain apa sih ??

Ngerasain gincunya diacak-acak si Kapten


Noted : Kalo abis posting ini terus ada cowok yang rese komen soal fangirl-fangir. Cuekin ajah, yang penting kita bahagia. Itu tandanya dia itu bukan kurang piknik, tapi emang kurang ganteng aja…terus iri hati.



Senin, 28 September 2015

Sehari Menjadi Zombie

Sebenernya udah lama banget pengen cosplay jadi zombie, abisnya kalo dilihat-lihat itu cosplay paling gampang dengan kostum yang gak ribet. Zombie kan intinya mayat yang mati suri dengan fungsi otak yang korslet. Jadi, dengan baju apapun kita bisa jadi zombie, gak usah pake sayap-sayapan atau bahkan pake baju ketat warna warni metalik dengan kancut di depan.

Well, kita bisa aja pake batik dengan alasan cerita ; pas lagi kondangan kena serangan virus aneh, terus mati jadi zombie..atau pake kebaya dengan alasan pas lagi muter kartini-kartinian kena virus zombie. Apa aja bisa ; seragamPNS, Polisi, ABRI, Dokter, semua juga bisa…karena zombie adalah karakter yang gak menengal strata. Monster egaliter.

Opsi kedua yang paling gampang adalah jadi raksasa ala Attack On Titan, itu gampang banget tinggal bugil sama pasang tampang bego. Tapi kan ga mungkin, gue masih beriman dan memegang teguh semboyan Tut Wuri Handayani serta janji karang taruna.

Akhirnya memutuskan jadi zombie dan perdana tampil di ComiCon 2015 di JI EXPO yang tanggal 27 September. Dari sepekan sebelumnya udah coba cari bahan-bahan buat dandan, tapi di sini susah banget dapat liquid latex buat bikin efek lukanya. Semalam sebelumnya pun jajal dandan di badan…pake lem fox, hasilnya….gak bisa dibilang sukses tapi sulit juga dikatakan gagal…hohoho. Tapi habis itu kulit luka dan panas , iyalah Boooo pake lem fox di kulit! Demi keamanan bersama, akhirnya diputuskan minta didandanin di sana aja.

masih belum sukses bikin efeknya

 Baiklah…mari kita sedikit berkhayal  dengan gambar-gambar berikut ;

Hati-hati kalo kelayapan di luar, nanti ketemu zombie. Mayat mati suri yang memakan otak manusia untuk bertahan hidup. Eh, apa mati ya..pokoknya makan ajalah.

Alhamdulillah kita punya zombie lokal, jadi ga mesti impor..bisa makin defisit neraca soalnya


Well, gue gak cukup berhati-hati dan gyaaaaaaaaaa!!! Tatsuketesureru!!!

kata zombienya : ini lengan gede bener mbak, kaya paralon aer


Oh, oke, apa boleh buat…..saya jadi zombie….. Bang…Bang satenya 100 tusuk ya (ITU SUZANNA!)




Berhubung udah jadi zombie, gimana kalo kita zomfie dulu …zombie selfie. Eh btw jadi zombie tuh kudu nyari otak ya ? Gak bisa gitu nyari hati aja biar ga kesepian ? Ahsikkk

Pada akhirnya rambut berkilau akan kalah dengan jidad berkilau 


I must walk…I must walk, tau-tau sampe di House Stark….Mennnnn!!! kalo udah zombie gini artinya udah jadi white walker mana bisa ngecengin Jon Snow lageh, ya masa iya beralih ke Jon Ru. Mitamit.




Look!! Ada Captain America…kok kurus banget ya ?? Oh iya, mungkin dunia mau kiamat sampe si Kapten kurang gizi…aku mamam si mbak kaptennya aja…rodo montok.

Rekan zombie : Men…lo mao incer otaknya apa badannya ? kok jadi napsu gitu keliatannya!! 

Yah, maklum Cuy…kan monster egaliter, yang penting roso!





Liat ada mangsa lagi…STAR LORD!!! 
Me : Hey…hey Peter Quill..
Star Lord : Hey jangan dekat-dekat or I’ll shoot you!



Me : Peace Man, mau poto bareng doang kok….still hooked on a feeling with you
Star Lord : Alright….yeah well, hurry up sebelum ketahuan Yondu

jagoan marvel sayah sepanjang masa!!



Wow….this place is full of superheroes, except that one…Venom…let me bite him!
Venom : Hey…no!!!! Help Meeeeee!





Me : Okay, I’m full..balik ke markas aja 
Zombie senior : Cuy, lau udah zombie masih aja gemuk ..kok bisa ?
Me : Bisa lah, kan gue gak cuma makan otak manusia
Zombie Senior : Lah, terus apaan dong ?
Me : Selain otak, gue makanin juga tuh hati, paru, sama tunjang!
Zombie Senior : Lo pikir restoran padang! Awas lo jadi zombie kolesterol, entar mati lagi







And fin, I choose to li...dead happily ever after as a zombie, with these guys…..



Sabtu, 13 Juni 2015

Raptor In Love ( Jurassic World Versi Fabel)

Di Pulau Isa Nublar, hiduplah empat Velociraptor yang tumbuh bersama. Mereka adalah Tinki Winky Blue, Charlie, Delta dan Echo. Selama bertahun-tahun, mereka hanya hidup di dalam kandang, dilatih oleh  pawang paling seksi sedunia Owen Grady, yang keseksiannya sejajar dengan aktor Chris Pratt (iyalah oknumnya sama).
 
pic cr to google
 
 
Owen mengasuh mereka sejak bayi, Blue dan saudarinya menganggap Owen seperti ayah mereka. Waktu berjalan, Blue – Charlie – Delta- Echo pun beranjak remaja. Blue menyadari ada yang tidak beres dengan pawang yang ngaku-ngaku sebagai ayah mereka ini.
 
Blue     : Kok, bapak kita beda sama kita ya ?
Charlie : Iya, Bapak kita seksi banget. Bikin aku keblingsatan tiap lihat dia.
 
Delta,  raptor paling cerdas di antara mereka pun menjelaskan, bahwa mereka dan ayahnya memang spesies yang berbeda. “Ayah itu manusia, sementara kita cuma hewan purba,” kata Delta. Ia heran para saudarinya tidak menyadari perbedaan ini sejak dulu. Delta menceritakan awal mula ia tahu bahwa ia dan ayahnya tidak memiliki hubungan darah.
 
“Pernah suatu ketika Papa nyuruh aku makan beling, terus aku bilang ke Papa aku ini raptor. Bukan kuda lumping.”
Saat mendengar jawaban Delta, sang Ayah yang seksinya minta ampun itu pun terdiam. Lalu, Owen menjelaskan bahwa ia hanya mencoba agar Delta mengerti posisinya. “Aku cuma mau kesan kalian hewan pemangsa itu hilang. Lebih baik kalian berubah image jadi hewan kesurupan dari pada terus dicap sebagai hewan yang jahat,” Delta menirukan ucapan Owen saat itu.
 
Owen , kata Delta, lalu mengungkap jati dirinya pada Delta. Ia mengatakan bahwa sebenarnya ia bukanlah ayah mereka. Mereka lahir dan diciptakan dari  hasil rekayasa genetika.
“Anjrit, gue pikir selama ini kita lahir dari hasil Rekayasa Cinta . Gue pikir kita masih keturunan Camelia Malik, makanya montok begini,” Charlie menanggapi.
 
Mendengar cerita Delta, Blue sama sekali tidak kecewa. Ia justru bersyukur, karena selama ini sebenarnya ia memendam rasa pada Sang Ayah angkat. “Gilak!! Lo kenapa baru bilang sekarang sih Del ? Gue tuh dari dulu pengen nyatain cinta ke Owen, tapi takut durhaka. Gue takut kalo nyatain cinta, si Owen ngamuk terus gue dikutuk jadi tokek!!! Cuy, Gigi gue mau dikemanain kalo gue jadi tokek coba ?!”
 
Delta pun menggelengkan kepala mendengar jawaban para saudarinya. Ia heran, apa selama ini saudarinya tidak pernah bertanya-tanya pada Owen tentang asal usulnya ? Kenapa mereka sangat berbeda.
Blue tak terima dinilai rendah oleh Delta. Ia pun menjawab. “Ah, gue juga pernah nanya sama Owen. Gue nanya ke dia, kenapa nama gue jadi Blue ? Kalo diurut abjad nama gue mestinya Beta. Apalagi dia selalu nyebut dirinya Alpha sama kita.”
“Terus, Owen jawab apa ?” Tanya Delta Penasaran.
“Kata Owen dia gak kasih nama gue Beta, karena gue bukan berasal dari Ambon.” Blue jawab sekenanya.
“T*eeeeekkkkk!” Delta emosi.
 
Charlie pun tak mau kalah. Ia sekarang paham kenapa Owen pantang menyerah mengajarinya lagu “Ada Raptor Bertanya Pada Bapaknya.”
 
Ada raptor bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa ?
Ada raptor bertanya pada bapaknya 
Makan manusia kenapa tak berguna ?
 
Ternyata, pikir Charlie, Owen benar-benar berniat melatih mereka menjadi Raptor yang berbudi pekerti dan menghormati hak asasi manusia.
“Tapi itu percuma!!!” Charlie bangkit tiba-tiba. “Pada hakikatnya kita itu Raptor dan gak bakal bisa diubah!”
“Emang apa hakikat Raptor ?” Delta bingung.
“Lah, emang lau gak tahu Raptor itu singkatan dari apa ? Coba Blue jelasin!” 
 
Blue pun menjelaskan, bahwa RAPTOR itu adalah singkatan dari ; 
R …. Raptor namanya
A….Abang Chris Pratt idolanya
P…..Pengennya kawin ama abang Chris Pratt
T….. Terus bulan madu ama si abang
O….Orang dibilangin pengen kawin sama Chris Pratt
R….Resek deh nanya-nanya terus!!!
 
“Noh!!!!” jawab Blue puas. Tiba-tiba terdengar derap lari raptor lainnya, kali ini si Echo…paling bungsu.
“Cuuuuyyyy…..buru Cuyyyyyyyyy…..ada babi lepas!!!” teriak Echo. Mereka semua pun berlari mengejar si babi, berebut untuk jatah makan hari ini.
 
“Enaknya diapain nih ? Kita panggang apa semur ?,” kata Charlie yang sudah berada di paling depan.
“Diapain aja terserah Char, tapi jangan pake garem. Gue lagi diet mayo soalnya!!!” Delta yang berada di paling ujung menanggapi.
 
Tak disangka, begitu di TKP bukan cuma babi yang mereka jumpai. Ada bonus manusia, tepatnya pegawai baru, yang jatuh ke kandang bersama babi. Gigi tajam empat raptor itu pun bergemeretak, penasaran untuk mengoyak daging manusia. Baru siap-siap mereka akan menerkam manusia ceking itu, tiba-tiba terdengar suara Owen.
 
“Hey….stop..stop,” teriak pawang pujaan mereka.
Blue dan Charlie saling lirik. Mereka melempar kode , “Apa si Owen kita terkam aja ya ? Lagian dia bukan bapak kita ini,” kata Blue penuh nafsu. 
 
“Ho oh……gue udah gak sabar buat cakar-cakar pawang keceh ini dari dulu. Errrrrrrr,” geram Charlie. Sayang, Owen salah paham geraman gemez Charlie sebagai geraman kelaparan.
 
“Wuooo….wuoooo, Charlie. Mundur,,,mundur. Ayo inget…lagu Ada Raptor bertanya pada bapaknya.”
Charlie menatap tajam Owen. Kampret, pikir Charlie, lagu itu lagi. Lagu yang bikin Charlie merasa hina kalo sampe icip daging manusia. Kesannya dia binatang purba yang ga tahu norma susila.
 
“Eitttsss….Delta, aku tahu kamu di belakang aku. Jangan coba-coba serang aku dari belakang,” ujar Owen sambil menoleh.
 
Delta pun menyesal, padahal tadi niatnya nongol dari belakang cuma mau mengagumi bokong Owen yang super seksi. Bokong yang bikin Delta meleleh tiap melihatnya. 
 
“Duhh, ketahuan lagi kan gue,” ujar Delta. “Blue, Charlie…kalo lo berdua suka sama tampangnya Owen terserah deh. Gue Cuma naksir ama pantatnya. Plisss disisain buat gue.”
Owen yang tak paham apa arti geraman percakapan para raptornya itu pun panik, apalagi tiba-tiba si Echo nongol dari samping dan ikut menggeram dengan nada tinggi. Dia pikir Echo bakal ikut menerkamnya. Padahal, Echo cuma teriak … “Mana babinya ? Mana babinya ? Lah kok si Owennnnnnn ? Yang ini mah ga enak buat dimakan. Enaknya buat dikawinin,” kata Echo polos.
 
“Antri Loe!!! Gue dulu yang tuaan yang dapet Owen,” Blue menjawab dengan emosi.
Kepanikan makin menjadi, Owen berpikir raptor-raptor yang diasuhnya sejak bayi ini sedang berkompromi bagian tubuh mana yang akan mereka kunyah lebih dulu dari jasad Owen. Sementara para penjaga kandang sudah bersiap dengan senjata mereka untuk menembak para Raptor.
 
“Jangan ada yang tembak!!!!!” Perintah Owen , “Mereka raptor gue!! Kalau kalian tembak, nanti mereka gak percaya lagi ama gue!”
 
“GILAKKKKKKKKK!!!!” Teriak Blue , “Kalian denger kan tadi Owen ngomong apa ??? Mereka gak boleh nembak kita, kita itu cuma miliknya.”
 
“Oucchhhhh so sweet amat sih Bang Owen,,, tembak aku dong Alphaku. Pimpinlah aku dengan keposesifanmu. Uhuyyyy,” Charlie menanggapi penuh semangat.
“Ahahaahaha, Jinakkan aku Bang!” Echo ikut-ikutan.
“Eya…eyaaaa…eyaa,” Delta memeriahkan suasana sambil mendorong moncongnya ke tubuh Owen. Ini membuat Owen salah kaprah, dan justru berlari dari mereka.
“Yahhhh kabur,” kata Blue yang kali ini kesal.
Sementara Owen berpesan pada kawannya si manusia ceking untuk tidak pernah lengah dan membelakangi para raptor. Apalagi raptor-raptor ini hobi menggoda.
“Massssss…….Rrrrrrrrrrrrrrrr!!!” Goda Charlie yang sebenarnya ditujukan untuk Owen yang kini terpisah terali besi, tapi justru ditangkap oleh si manusia ceking sebagai pesan menakutkan.

Rabu, 11 Maret 2015

Problematika Handphone Baru

(Penting banget sampe ditulis di blog)
(Tadinya mau ditulis di atas batu, tapi khawatir jadi prasasti)

Okeh, tadinya gue mau sok-sokan nulis review hape ala pakar gadget yang bahasanya sangat mesinisasi. Penuh dengan istilah teknologi terkini tapi sulit dimengerti.
Yah tahulah bahasa semacam giga, pixel, OS, dual sim, GHz, quad core, dan istilah lainnya. Tapi gue bukan pakarnya, serahkan itu semua pada tabloid pulsa saja. Tabloid yang baru kita baca sewaktu pengen beli hape baru atau jual hape lama.

Sampe sekarang aja gue gak paham, kenapa Android mesti dinamain pake nama-nama makanan. Android  Ice Cream, Jelly Bean, Android Kitkat, dan yang terbaru Lollipop. Semuanya makanan manis. Berhubung versi berikutnya pasti pake “M” dan pasti makanan manis lagi, gue bertaruh Android berikutnya bakal bernama Android Martabak (keju, kacang, coklat).

Kebetulan hape gue yang lama rusak, udah lama banget. Pengen ganti tapi gak ada duit, pengen pake hape kece tapi ga sanggup beli yang mahal. Jadi hampir 3 bulan ini gue riset mendalam, kira-kira hape apa yang harus gue beli ? (dan kira-kira siapa yang bersedia minjemin kartu kreditnya buat gue..haha)

Seorang kawan menyarankan LG G3 , hape yang lagi ngehits di Korea dan banyak dipake di drama-drama. Harganya luar biasa Rp 6 juta ke atas. “Wah gue bisa beli ini juga sebulan makan mie instan terus Mba di Korea, jadi duit dinas gue sisa banyak,” ujar kawan gue jujur.

Itu hape emang kece banget, tapi prinsip gue dari dulu itu gak mau beli hape di atas Rp 5 juta. Gak guna. Hape itu kan intinya sarana komunikasi, nah kalo harganya sampe Rp 7 juta atau Rp 10 juta, artinya udah setara dengan harga motor yang sarana transportasi. Kalo motor bisa awet sampe lima taon, nah hape setahun aja pasti udah rewel. Jadi harganya itu sudah berlebihan menurut gue.

Riset sekian lama, gue tergoda pada 3 merek hape dengan berbagai alasan. Pertama Iphone 4s yang 8 giga karena gue bisa sekalian dapat charger baru buat Ipad gue yang udah uzur.

Kedua Xiao Mi , tapi ini susah barangnya. Ketiga adalah Asus Zenfone.

Dua merek terakhir harganya sangat masuk akal dan kualitasnya juga udah banyak yang memuji. Untuk handphone sekitar Rp 1-2 jutaan, mereka bisa punya spesifikasi persis dengan hape merek Korea yang harganya Rp 3juta-Rp 4jutaan itu.

Jadilah gue jalan-jalan ke mal tetangga , keliling-keliling liat hape. Sampe akhirnya di gerai kelima yang kami kunjungi, gue memutuskan untuk beli hape Asus aja.

Alhamdulillah, keluar toko handphone gue udah punya hape baru merek Acer.
LOH ??!

Ini kira-kira penampakan hape yang saya tergoda ituh

Niat hati beli Asus, yang terbeli justru Acer.
(Niat hati pengen kurus, jadinya malah makin bunder) – curcol dikit

Selasa, 03 Maret 2015

50 Shades of Grey..Tapi Gagal

Inilah yang gue benci dari film-film maupun drama yang si karakter utamanya berprofesi sebagai wartawan.

Cukup dengan mimpi indah adanya super heroes yang nyamar jadi wartawan atau fotografer macam Superman dan Spiderman, sekarang ketambahan lagi cerita soal wartawan muda perempuan yang bisa merebut hati CEO lajang dan seksi sepanjang masa. Ampun.

Anggap aja gue Anastasia Steele, dengan tambahan berat 15 kilogram dan pemangkasan tinggi setengah meter dari sosok yang di film. Oh iya, ditambah kulit yang gak begitu putih. Agak kecoklatan kalau kalian lihat dengan mata normal, tapi belakangan lagi tren ada yang ngaku bisa ngelihat warna kulit gue sebenernya biru dan hitam (mungkin mereka pikir gue Mystique yang ada di X-Man itu).


Hampir 6 taon gue jadi wartawan yang mirip Anastasia Steele (dengan catatan tumpukan perbedaan disebut di atas), kaga pernah gue ketemu CEO full spec yang lajang, ganteng, muda, dan seksi  di muka bumi ini. Apalagi di Indonesia.

Rata-rata CEO yang bisa dijumpai di sini sudah memasuki usia lebih banyak butuh doa daripada uang untuk bekal ke akhirat. Kalaupun ada yang masih muda, pasti udah beristri. Kalopun masih sendiri tapi punya badan seksi abis, pasti dia lebih perhatian sama tubuhnya ketimbang mikirin isi hatinya.

Nah, pria-pria yang biasanya lebih mikirin membentuk tubuh yang prima daripada membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warrohmah, biasanya juga gak doyan ama perempuan.

Kalopun ada pria cakep, lajang, tubuh biasa aja, tapi ngaku CEO…pasti itu ngaku-ngaku. Punya bengkel di pengkolan aja tapi jabatannya dikasih embel-embel CEO.

Di Indonesia bukannya gak ada CEO cakep-lajang-seksi, ada…tapi jarang. Ibarat mencari kutu di rambut Raisa yang lebat, terawat, lembut, dan hitam pekat itu.  Cari deh tuh ampe ketemu.

Mungkin semua itu ada hikmahnya, biar wartawan perempuan lebih fokus kerja pas wawancara.

Ini cerita beneran loh, sebagai wartawan hidup mereka tuh ribet dan serius. Tiap hari mikirin negara, tapi negara gak mikirin mereka. Kalian jangan lihat wartawan dari jejaring sosialnya, rata-rata kalo udah di medsos itu mereka pada ngelepas stress aja..soalnya itu cara ngelepas stress paling murah yang dunia bisa berikan.

Nah, di tengah-tengah hidup yang penuh tekanan, angin segar sedikit aja bisa bikin mereka terbuai dan lupa ama kerjaannya. Apalagi gue.

Pernah gue wawancara salah seorang Presiden Direktur sebuah perusahaan tambang, usianya muda, tubuhnya tinggi, dadanya bidang kaya lapangan futsal ..tapi udah punya bini. Itu aja udah Subhanalloh banget!!

Gue wawancara sama temen gue yang dari namanya udah bercita-cita jadi wartawan, yaitu si Marthaawati (nama asli Martha, diberi imbuhan Wati karena dedikasinya dulu sebagai jurnalis).
Kami berdua langsung lirik-lirikan pas si bapaknya buka jas, kemeja putihnya menempel ketat memamerkan otot lengannya yang kekar buat bersandar. Anjis euy, konsentrasi gue buyar!!!

Bapaknya ngomong, gue berdzikir.

Gue ngelirik ke Martha yang dari awal buka laptop, gue pikir dari tadi dia ngetik cepet. Pas gue lihat laptopnya…Blank! Dan gue yakin otaknya juga…apalagi pas gue lihat dia serius banget merhatiin si bapak itu ngomong ( Lebih tepatnya melotot tajam ke arah tubuh si bapak yang dadanya tampak sedang berontak dari jeratan kancing durjana).

Kesenggol dikit aja tuh kancing, surga dunia tersibak.

Minggu, 01 Februari 2015

Dunia Sekitar Punggung Hyun Bin!

Postingan pertama di 2015, isinya mereview kembali peristiwa di 2011.

Hyun Bin dari samping...dipoto oleh Seul Gi Onnie :) , itu sebelahnya ahjussi yang sangat familiar oleh para fangirl XDD

Udah dua pekan ini jagad drama perKorean dihebohkan dengan kembalinya Hyun Bin ke layar kaca (kalo gue sih di laptop), setelah hampir empat tahun vakum karena si aktor sibuk wajib militer dan lain-lain.

Melihat Hyun Bin di drama barunya membuat gue cengar-cengir sendiri selama dua minggu ini, rasanya gak percaya aja gitu bahwa gue pernah berada di jarak yang sangat dekattttttttt sekali dengan dia beberapa tahun lalu. 

Tepatnya 5 dan 6 Oktober 2011 ketika Hyun Bin berkunjung ke Indonesia.
Kedekatan jarak gue dan Hyun Bin saat itu bener-bener sangat dekat, tidak ada penghalang maupun pembatas diantara kami berdua. Sekalipun ada batas sifatnya tak kasat mata, yaitu sisa-sisa iman dan harga diri yang masih mampu mengontrol nafsu di dalam diri supaya gak main peluk dan cipok itu aktor.

Hyun Bin lagi tenar-tenarnya di Indonesia waktu 2011 gara-gara drama Secret Garden doi yang bombastis, setelah drama dia langsung masuk wajib militer. Gak tahu kenapa di tahun itu pemerintah Indonesia beli senjata dari Korea Selatan, dan Hyun Bin pun diboyong ke sini oleh mereka sebagai bonus.

Denger-denger sih ketampanan Hyun Bin ini cukup fenomenal juga di kalangan ibu-ibu pejabat negeri kita. Jadi kabarnya ada permintaan khusus dari nyonya-nyonya petinggi agar pas serah terima senjata atau apalah gitu Hyun Bin dibawa buat sekedar jumpa fans eksklusif.

Jadi kebayang percakapan dialog fiktif begini :

Ibu Pejabat : Pa, brosur apaan tuh ?
Bapak Pejabat : Ini Mah, Korea nawarin beli tank doi.
Ibu Pejabat : Korea Selatan ? Yang dramanya bagus-bagus ituh ?
Bapak Pejabat : Iyah
Ibu Pejabat : Aduh Paaaa… Mama ngefans banget ama dramanya. Mama abis nonton drama judulnya Secret Garden. Yang maen kasep pisan Pah, namanya Hyun Bin. Ceritanya lucu tapi sedih juga Pah, Mamah sampe gak tega…karunya ama si Hyun Bin di situh. Eta ya Pah, caritanya si Ambu-nya Hyun Bin gak satuju si Hyun Bin nikah sama si pacarnya. Kasihan banget Pah pokoknya.
Bapak Pejabat : Terus ?
Ibu Pejabat : Yah maksud Mama, mama teh penasaran sama hidup si Hyun Bin sekarang. Kalau kita bisa beli tank sekalian dapat kabarnya Hyun Bin bisa gak ? Yah, syukur-syukur kalo Hyun Bin-nya bisa dibawa ke sini juga biar Mamah tahu dan lebih yakin kalo dia sehat walafiat.
Bapak Pejabat : Ya udah biar Mamah gak penasaran , Papa pesenin tank-nya lima biji gak pake cabe. Biar mamah seneng.
Ibu Pejabat : Aduh Papahhhhhh, Papah emang paling hebat. Kalo kaya gini mah Papa gak kalah kasep sama si Hyun Bin. Istilah anak gaul mah sebelas-dua belas, Papah udah kaya kembaran si Hyun Bin. Papa mirip BonBin!!
Bapak Pejabat : (senang dipuji meski tidak paham kalo BonBin artinya Kebon Binatang).

Begitulah, sampai akhirnya Hyun Bin bisa datang ke Indonesia dalam rangka ulang tahun TNI 2011 lalu.